Enam orang dinyatakan positif virus Corona atau COVID-19 dari hasil tracing kasus di sebuah warung makan di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Enam orang itu merupakan kontak erat seorang perempuan pemilik warung makan yang lebih dulu kena Corona.
"Enam orang itu hasil tracing dari J, perempuan yang sudah dirilis. J itu yang punya rumah makan," kata Camat Wonosari, M Nur Rosyid, saat dihubungi detikcom, Jumat (2/10/2020).
"Tiga orang itu karyawannya dan tiga orang itu keluarganya," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rosyid, mereka sudah menjalani perawatan dan diisolasi sejak tiga hari yang lalu. Namun dia tak memerinci kapan J dinyatakan positif Corona dan kapan hasil tracing yang menyatakan enam orang juga positif Corona itu keluar.
Sementara itu untuk warung makan tersebut, Rosyid menyebut sering digunakan untuk makan sopir truk.
"Jadi warung itu untuk berhenti truk-truk. Ini yang agak mengkhawatirkan, tapi (warung) sudah tutup informasinya," jelas Rosyid.
Meski demikian, lanjut Rosyid, gugus tugas kecamatan belum berani mengambil kesimpulan jika warung makan itu menjadi tempat penularan.
"Kita tidak berani menyimpulkan kalau warung itu tempat penularan. Yang ada informasinya ada karyawan dan keluarganya," ujarnya.
Terpisah, Koordinator Wilayah Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten, Roni Reokmito, mengatakan bahwa enam orang yang positif Corona itu sudah dalam perawatan.
"Saat ini sudah dalam pembinaan Puskesmas setempat," kata Roni saat dihubungi detikcom.
Sementara itu, juru bicara Gugus Tugas PP COVID-19 Klaten, Cahyono Widodo, menyampaikan hari ini terdapat penambahan 13 orang terkonfirmasi positif Corona, 21 pasien dinyatakan sembuh.
Jumlah kumulatif kasus positif Corona di Klaten menjadi 655 orang. Sebanyak 66 orang menjalani perawatan di rumah sakit/melakukan isolasi mandiri, 567 orang sembuh dan 22 orang meninggal dunia.
"Hari ini terdapat 21 pasien yang dinyatakan sembuh serta penambahan 13 orang terkonfirmasi dan satu orang di antaranya meninggal dunia," jelas Cahyono.
(rih/mbr)