Api Abadi Mrapen yang Kini Padam Akan Dinyalakan Lagi, Mungkinkah?

Api Abadi Mrapen yang Kini Padam Akan Dinyalakan Lagi, Mungkinkah?

Febrian Chandra - detikNews
Jumat, 02 Okt 2020 17:59 WIB
Peninjauan Dinas ESDM Wilayah Kendeng ke Api Abadi Mrapen yang padam total, Grobogan, Jumat (2/10/2020).
Sejumlah pejabat daerah meninjau Api Abadi Mrapen yang padam, Jumat (2/10/2020). Foto: (Febrian Chandra/detikcom)
Grobogan -

Api Abadi Mrapen di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, padam untuk pertama kalinya dalam sejarah. Api tersebut kini akan dinyalakan lagi.

"Ada beberapa opsi untuk memulihkan sumber api abadi. Tapi memerlukan kajian teknis yang matang," ujar Kepala Seksi Energi Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Wilayah Kendeng Selatan, Sinung Sugeng Arianto, saat dihubungi detikcom, Jumat (2/10/2020).

Sinung mengungkap ada dua opsi untuk menyalakan kembali Api Abadi Mrapen yang terletak di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong. Salah satunya dengan mencari sumber gas baru di dekat lokasi saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terpisah, Pejabat sementara (Pjs) Bupati Grobogan, Haerudin, menambahkan akan ada upaya percepatan agar api abadi kembali menyala. Dia mengungkap perlu kajian mendalam terkait upaya tersebut.

"Tadi saya sudah ke sana meninjau lokasi. Yang paling logis yakni mencari sumber gas baru yang kemudian nanti disalurkan ke titik lokasi Api Abadi Mrapen. Tapi itu teknis banget, perlu kajian dan perhitungan yang matang," kata Haerudin saat dihubungi detikcom hari ini.

ADVERTISEMENT

Diberitakan sebelumnya, Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan menerima laporan tentang padamnya Api Abadi Mrapen pada 25 September 2020. Kepala Seksi Energi Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan, Sinung Sugeng Arianto, menyebut terdapat aktivitas pengeboran untuk mencari sumber mata air di dekat lokasi sebelum api abadi ini padam total. Jarak lokasi keduanya sekitar 200 meter.

"Sebelumnya pada tanggal 12 September ada aktivitas pengeboran pencarian sumber mata air di dekat lokasi api abadi ini," jelasnya.

Sinung menjelaskan aktivitas pengeboran tersebut menyebabkan semburan air setinggi 50 meter. Selain itu, lanjut Sinung, terdengar pula suara gemuruh dari dalam tanah dan tercium bau gas hidrokarbon saat pengeboran itu berlangsung.

"Tapi itu belum bisa dikatakan penyebab utamanya, masih indikasi atau dugaan awal ya," terangnya.

(sip/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads