Seorang anggota DPRD Kota Bogor sempat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Yogyakarta sebelum dinyatakan positif virus Corona (COVID-19). Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengaku belum mendapat laporan terkait tracing anggota tersebut.
"Kami tidak ada info yang bersangkutan berkunjung ke daerah mana, ke tempat mana, apakah hanya ke Yogya saja," kata Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih Berty kepada detikcom, Rabu (30/9/2020).
"Seandainya ada kunjungan ke salah satu kabupaten atau ke Kota Yogyakarta, tentunya pihak terkait sudah melakukan tracing dan melaporkan ke provinsi," imbuh Berty.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berty mencontohkan beberapa bulan lalu ada kunjungan dari DPR RI dan saat itu dirinya ikut hadir. Selanjutnya, beberapa hari kemudian ada informasi dari Jakarta bila ada salah satu dari rombongan yang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Yang terkonfirmasi positif saat itu bukan anggota dewannya, dan kami pun melakukan tracing," jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya belum bisa menyebut tidak ada tracing terkait kasus tersebut. Terlebih hingga saat ini belum ada informasi yang masuk terkait anggota DPRD Kota Bogor yang kena Corona itu.
"Saya tidak bilang belum ada tracing, tapi belum ada informasi laporan ke tingkat provinsi. Bila ternyata ada kasus tersebut, tentunya kabupaten atau kota yang dikunjungi atas dasar notifikasi dari daerah yang berkunjung pasti dilakukan tracing," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, anggota DPRD Kota Bogor dinyatakan positif COVID-19 itu disebut sempat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Yogyakarta. Anggota DPRD Kota Bogor ini dinyatakan positif pada Senin (28/9) siang.
"Peserta kunker ada 31 (orang), tapi yang kontak erat ada 23. (Kunker itu dilakukan) Minggu kemarin, Minggu lalu, ke Yogya (Yogyakarta) katanya," Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim saat dihubungi, Selasa (29/9).
Namun Dedie tak menjelaskan kunker dalam rangka apa yang dilakukan anggota DPRD ini. Dia hanya mengatakan kunker ke Yogya ini belum dapat dipastikan menjadi penyebab anggota DPRD Kota Bogor terinfeksi COVID-19.
"Jadi kan kita tracing misalnya dalam Seminggu itu apakah dia ada pertemuan, misalnya ada (kunjungan ke) pernikahan nggak, di mana. Dia misalnya ada kegiatan keagamaan, di mana. Nah salah satunya kan ada kunjungan kerja (ke Yogyakarta), salah satu. Kan belum tentu, jadi apakah betul dari kunjungan kerja itu (penyebab terinfeksi COVID-19). Jadi kan harus dicek itu makanya tracing dilakukan semua," terang Dedie.
Dia pun mengatakan 23 orang yang kontak erat dengan anggota DPRD ini telah di-swab test hari ini. Mereka semua di-swab test di kantor Dinas Kesehatan Kota Bogor.
"Terdiri dari 17 orang anggota DPRD dan 5 orang staf sekretariat dewan, jadi 23 yang di-swab, tempatnya di dinkes, hari ini. Jadi dari situ (kunker ke Yogyakarta) nggak semuanya yang kontak erat, gitu. Dari (31 peserta kunker) yang kontak erat 23 (orang) tadi," jelasnya.