Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), meminta pondok pesantren yang menjadi klaster penyebaran virus Corona atau COVID-19 di Jawa Tengah tidak memulangkan para santri. Ia juga meminta agar pondok pesantren terus berkoordinasi dengan satgas COVID-19 setempat.
"Kami sekarang mengawasi pergerakan-pergerakan ini. Kami harap pondok pesantren yang terpapar, segera berkoordinasi dengan gugus tugas," kata Gus Yasin dalam keterangan tertulis yang diperoleh detikcom, Selasa (29/9/2020).
Gus Yasin menegaskan pihak pesantren yang memiliki kasus COVID-19 agar berkoordinasi terkait bantuan apa yang dibutuhkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahan dulu, jangan dipulangkan begitu saja. Laporkan ke kami, kami akan bantu apa yang diperlukan pondok pesantren dalam rangka penanganan ini," ujarnya.
Pondok pesantren yang menjadi klaster COVID-19 di Jawa Tengah saat ini salah satunya ada di Kabupaten Banyumas. Pihak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kata Gus Yasin, masih terus mengawasi dan meminta pondok pesantren yang jadi klaster virus Corona untuk menghentikan kegiatannya.
"Ini yang terbaru di Kabupaten Pekalongan. Baru kami dalami saat ini, sejauh mana yang terpapar. Baru kami awasi," ucap Gus Yasin.
"Kami evaluasi dulu, sementara ini memang kegiatannya kami berhentikan dulu, tapi tidak kita tutup dan santrinya (tidak) dipulangkan," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, dari data kasus Corona yang diunggah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di website corona.jatengprov.go.id, hari ini pukul 12.00 WIB terdapat 22.079 kasus terkonfirmasi positif Corona di Jateng. Dari angka tersebut 3.484 di antaranya masih dirawat, 16.631 sembuh, dan 1.964 meninggal dunia.
Bila dibandingkan dengan data kemarin, maka ada penambahan jumlah kasus terkonfirmasi positif Corona di Jateng sebanyak 369. Selain itu, Pemprov Jateng juga mengungkap ada 3.063 kasus Suspek Corona hingga hari ini.
Simak video 'Yang Harus Dilakukan Jika Tak Bisa Cium Bau Seperti Gejala Corona':