Sejumlah kiai Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Semarang memberi klarifikasi terkait kehadirannya pada sebuah acara yang diadakan satu pasangan calon peserta Pilkada Kabupaten Semarang. Bawaslu Kabupaten Semarang mengatakan hingga saat ini belum ditemukan pelanggaran terkait hal itu.
"Sampai saat ini kami tak menemukan pelanggaran adanya pencatutan kiai yang merasa netral tapi diundang ke kegiatan yang ada paslonnya," jelas Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang, M Talkhis, ditemui di kantornya, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Selasa (29/9/2020).
Meski begitu menurut Talkhis kejadian pencatutan nama kiai NU di kegiatan paslon itu merupakan ranah NU sebagai organisasi. Ia menilai selama tidak ada pernyataan atau tindakan yang berpotensi pelanggaran Pilkada, maka Bawaslu Kabupaten Semarang tak dapat terlibat jauh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya tak ada laporan sampai saat ini," jelasnya.
Diwawancara terpisah, juru bicara pasangan Bintang Narsasi-Gunawan Wibisono (Bison), Masud Ridwan, sebagai pihak yang mengundang para kiai menilai kegiatan tersebut sebagai hal yang wajar.
"Seharusnya tidak seperti memberikan tekanan ke kiai. Harus lebih arif saat ada hal yang menjadi permasalahan," jelas Masud saat dihubungi wartawan hari ini.
Diberitakan sebelumnya sejumlah kiai dari PCNU Kabupaten Semarang menghadiri kegiatan salah satu paslon di Pilkada Kabupaten Semarang. Padahal, di undangan disebutkan pertemuan itu membahas COVID-19.
"Kami mendapat undangan pertemuan membahas COVID-19 di Kabupaten Semarang, Kamis (24/9) kemarin. Sampai di sana ternyata kegiatan paslon," jelas Ketua MUI Kabupaten Semarang, KH Miftahudin ditemui di Jimbaran, Bandungan, Minggu (27/9).
Miftahudin mengaku selain dirinya ada beberapa kiai NU yang ia kenal juga mendatangi kegiatan itu. Setelah ditanyai, mereka mengaku juga tak tahu bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan salah satu paslon di Pilkada Kabupaten Semarang 2020.
"Mereka tak menduga kegiatan tersebut ada paslonnya. Karena di undangan membahas COVID-19 di Kabupaten Semarang dari perspektif kiai," jelasnya.
Selain Miftahudin, kiai lain yang hadir dalam acara itu yakni KH Zaenal Abidin, KH Miftah, KH Khunduri, KH Rohadi, dan KH Ashuri Muntaha.
"Kami merasa NU dibawa-bawa untuk urusan politik. Padahal semestinya organisasi tersebut netral, meski anggotanya boleh memilih pasangan siapapun yang dinilai mereka baik," paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Semarang, KH Ahmad Fauzan, menambahkan dirinya menyesalkan adanya kegiatan tersebut. Ke depan ia meminta siapa pun yang memberikan undangan ke para kiai, untuk memberi tahu isi kegiatan tersebut secara jelas.
"Dijelaskan acaranya apa, kalau ada paslonnya diberi tahu, agar para kiai kemudian tak menjadi bingung," jelas dia.
Baca juga: SPBU Sawangan Wonosobo Terbakar |