Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merespons informasi soal potensi tsunami 20 meter di selatan Jawa. Rencananya, BPBD DIY dan sejumlah pihak terkait besok akan menggelar simulasi terkait upaya memaksimalkan efektivitas 'golden time' peringatan dini tsunami.
"Ya potensi (tsunami) memang ada, tapi juga kita belum tahu kapan (terjadinya). Yang penting memang jangan membuat panik tetapi meningkatkan kewaspadaan," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana saat dihubungi detikcom, Selasa (29/9/2020).
Guna meminimalisir kepanikan, BPBD akan melaksanakan simulasi di pesisir pantai selatan besok, Rabu (30/9). Simulasi yang menggandeng beberapa instansi ini menekankan pada pengecekan early warning system (EWS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Besok itu ada simulasi bersama dengan Badan Geologi, BMKG untuk mengecek kesiapan dari sistem peringatan dini (EWS) di provinsi dan kabupaten yang berhadapan dengan Samudera Hindia," ucapnya.
Pasalnya, jika terjadi gempa informasi data awalnya akan terkirim ke pusat. Kemudian dari pusat, BMKG mengirimkannya ke daerah untuk menentukan peringatan ada tidaknya tsunami.
"Kecepatan itu penting untuk bisa evakuasi, artinya kunci untuk keselamatan pada bencana gempa yang berdampak tsunami kan saat golden time itu. Jadi bagaimana masyarakat dalam rentang waktu itu bisa memperoleh info berpotensi tsunami atau tidak," katanya.
"Lalu kalau tidak terjadi ada pengumuman lagi peringatan dicabut. Sistem ini yang akan diuji coba melalui EWS-nya," imbuh Biwara.