Sebuah percakapan via chating menghebohkan jagat maya karena berisi ajakan menyebarkan virus Corona. Satgas COVID-19 dan kepolisian langsung turun tangan mengambil tindakan.
Percakapan tersebut awalnya beredar di Facebook kemudian direposting ke berbagai platform media sosial lainnya. Dalam percakapan antar dua orang itu salah satu mengatakan dirinya tak bermasker dan jalan-jalan ke berbagai tempat, padahal statusnya positif COVID-19.
Ia juga menyebut ayahnya meninggal karena COVID-19 dan kemudian ia tetap tertular meski berusaha bersih. Dalam percakapan itu ia seolah tidak peduli lagi jika orang lain tertular bahkan mengajak kawan chatingnya untuk jalan-jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Postingan dengan isi yang mengejutkan itu langsung menjadi heboh mendapat respons. banyak yang menanyakan soal lokasi tepatnya karena menyebut nama mal dan juga daerah.
Percakapan tersebut ternyata diketahui dilakukan oleh warga Kota Semarang, Jawa Tengah. Ketua Satgas COVID-19 Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan pihaknya bersama kepolisian langsung turun tangan siang tadi.
"Sedang ditangani Tim Satgas COVID dan Polrestabes Semarang," kata Ita saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (19/9/2020).
"Kita melakukan tindakan cepat. Yang pertama adalah orang yang diajak, satu keluarga yang sudah sakit terdiri dari empat sudah kita evakuasi. Hal ini kita lakukan untuk mencegah efek sosial maupun kamtibmas yang bisa terganggu akibat dari hebohnya berita chatingan tersebut," jelas Kapolsek Tugu Kompol Eko Kurniawan kepada wartawan.
"Tujuan kedua adalah memberikan pelayanan kesehatan kepada penderita agar mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik sehingga upaya pemulihan penderita COVID ini bisa segera dilakukan," lanjutnya.
Sementara itu pelaku percakapan lainnya, disebut Eko, bukan merupakan warga Tugu dan ditangani oleh Polrestabes Semarang. Ia juga menjelaskan pihak terkait juga harus memastikan soal kebenaran chating tersebut.
"Pertama kita masih perlu buktikan kebenaran ucapannya, namun sebagai anggota Polri kami berpikir risiko yang paling berat," tegasnya.
Sementara itu di instagram Dinas Kesehatan Kota Semarang @dkksemarang menyebutkan informasi untuk salah satu pelaku percakapan saat ini melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan ketat karena harus merawat ibunya juga.