Dilatarbelakangi hobinya yang menyukai musik metal dan menggambar, Samsul Ma'arif (39) warga Desa Sokawera, Kecamatan Cilongok, Banyumas akhirnya menemukan jalan usaha yang dirintisnya hingga saat ini.
Dengan keahliannya, dia mampu membuat gambar siluet dari kayu dan paralon atau pipa PVC menjadi lampion yang menarik.
"Dulu saya suka musik metal dan lihat logo metal, akhirnya bikin logo itu dari kayu. Terus lama-kelamaan teman ada yang nawarin, karena teman kan gambar tapi ditempelkan ke tembok, dia ngomong coba ditempel ke kayu bisa apa tidak, ternyata hasilnya luar biasa," kata Samsul kepada wartawan di rumahnya, Kamis (17/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan jika dirinya mulai membuat gambar siluet dari kayu sejak tahun 2015 dengan dibantu dua rekan kerjanya. Namun di tahun 2019, dirinya kembali tertantang memanfaatkan pipa PVC yang saat itu tidak banyak digunakan untuk dibuat sebagai lampion.
![]() |
"Awalnya bikin kayu, terus saya lihat ada barang bekas paralon, lalu bagaimana caranya paralon itu bisa dimanfaatkan. Kalau kayak saya senang menggambar, dan awalnya belum dikasih lampu, terus coba akhirnya dikasih lampu. Teman juga kasih saran untuk dicoba," ucapnya.
Biasanya dirinya menjual hasil karyanya tersebut melalui media sosial dan teman-temannya sesuai pesanan. Hasil penjualannya rata-rata di pulau Jawa dan beberapa hingga ke Kalimantan.
Dalam membuat gambar siluet pada kayu maupun paralon memang sangat dibutuhkan ketelitian. Pasalnya hampir setiap detail gambar yang akan ditransfer ke paralon harus dilakukan menggunakan alat bor.
Harga jual setiap hasil karya dari paralon yang dibuatnya, biasanya dihargai sesuai tingkat kesulitannya. Dia pun meminta pelanggannya yang hendak memesan gambar yang akan ditransfer ke media tersebut agar memberikan contoh gambar.
"Untuk harga tergantung tingkat kesulitannya. Kalau yang standar tidak terlalu rumit banget Rp 90 ribu yang paling mahal Rp 120 ribu," ucapnya.
"Omzet tidak tentu, tergantung pesanan, kalau pesan asal foto apapun, bisa. Jadi tidak langsung foto siluet," tambahnya.
Dia pun menjelaskan jika selama musim pandemi virus Corona (COVID-19) usaha pembuatan karya dari kayu maupun paralon tidak terlalu terdampak. Semua tergantung kerja dia dan rekan-rekannya.
"Di musim pandemi, kalau saya tidak ada masalah, tergantung kerja saya dan teman-teman, selama ini pemasaran lewat online. Dalam sebulan bisa sampai 10, lewat reseller dan dipasarkan juga oleh mereka," tuturnya.
Karya dari paralon menjadi lampion menarik yang dibuatnya di antaranya bentuk tokoh wayang seperti bawor, asma Allah, bunga dan lain-lain.