Atika Nur Laila (7) merupakan satu dari tiga anak yang mengikuti ruwatan cukur rambut gimbal pada gelaran Dieng Culture Festival (DCF) tahun ini. Permintaan Atika sebelum dipotong yakni bakso satu porsi dan buntil.
Uniknya, menurut sang ibu, dua makanan tersebut bukan menu favorit anak kelas 1 SD tersebut. Terbukti saat bepergian, anak dari pasangan Suprapto dan Haryanti justru kerap meminta menu makanan lainnya.
"Kalau pergi-pergi mintanya lain. Bukan bakso dan buntil. Tetapi memang kadang-kadang saya suka masak buntil di rumah, tetapi juga jarang," kata ibu dari Atika Nur Laila, Haryanti di Dieng, Banjarnegara, Kamis (17/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haryanti menuturkan rambut gimbal putrinya tumbuh sejak dirinya berusia 2 tahun. Sama seperti anak gimbal lainnya, putrinya itu mengalami panas tinggi hingga kejang-kejang.
"Awal gimbal dulu pas usia 2 tahun. Badannya panas, sampai kejang-kejang. Padahal saya dan bapaknya rambutnya tidak pernah gimbal," ujar warga Kalikajar, Wonosobo tersebut.
Dia berharap, dengan mengikuti ritual cukur rambut gimbal ini, anak ketiganya bisa diberi kesehatan, keselamatan dan fokus belajar. Sebab, banyak yang bertanya terkait rambut gimbal gadis kelas 1 SD itu di sekolah.
"Harapannya semoga sehat, selamat, pintar dan solehah. Di sekolah tambah pintar dan fokus. Selama ini memang banyak yang tanya kenapa rambutnya bisa gimbal seperti itu," katanya.
Selain Atika Nur Laila, ada dua anak rambut gimbal lainnya yang mengikuti ruwatan. Mereka yakni Reli Juliyanti yang mempunyai permintaan ponsel serta Dea Maulana Safira meminta kalung emas.
Tokoh adat Dieng Sumanto mengatakan permintaan anak rambut gimbal harus dipenuhi saat ritual. Sebab jika tidak, rambut akan kembali tumbuh gimbal meski dicukur berulang kali.
"Permintaan anak (gimbal) memang sering aneh-aneh. Tetapi semua harus dipenuhi saat ritual pencukuran rambut gimbal. Kalau tidak tumbuh lagi gimbalnya," terang Sumanto.
Untuk diketahui rambut gimbal yang sudah dicukur, dimasukkan ke dalam gentong. Rambut tersebut kemudian dilarungkan ke Telaga Balaikambang yang berada di sebelah timur Candi Arjuna.