Klaster Warung di DIY-Jateng: Soto Lamongan Yogya hingga Bu Fat Semarang

Round-Up

Klaster Warung di DIY-Jateng: Soto Lamongan Yogya hingga Bu Fat Semarang

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 13 Sep 2020 22:29 WIB
Poster
Ilustrasi virus Corona (Foto: Edi Wahyono)
Yogyakarta -

Kasus virus Corona atau COVID-19 kini muncul dari klaster warung makan. Di Yogya ada klaster Soto Lamongan depan XT Square dan di Semarang ada klaster Kepala Manyung Bu Fat.

Kasus klaster soto Lamongan depan XT Square Yogya pertama kali disampaikan pada akhir Agustus 2020 lalu. Kala itu diketahui seorang penjualnya positif virus Corona, akibatnya para pembeli di bulan Agustus pun diminta untuk melakukan isolasi diri atau mendatangi fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.

"Soto Lamongan di depan XT Square pedagangnya satu orang positif (Corona)," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat ditemui wartawan di kompleks Balai Kota Yogyakarta, Rabu (26/8).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Heroe menjelaskan, seorang pedagang soto itu awalnya memiliki gejala demam. Dia kemudian memeriksakan diri ke dokter dan sempat menjalani rawat inap di rumah sakit.

Pedagang tersebut kemudian menjalani tes swab. Hasil tes swab keluar pada 24 Agustus 2020 dan si pedagang itu dinyatakan positif virus Corona.

ADVERTISEMENT

Setelah pedagangnya dinyatakan positif Corona, lanjutnya, warung soto itu ditutup dan disemprot disinfektan. Sementara itu, dari hasil tracing baik pembeli maupun keluarga penjual soto juga terpapar COVID-19. Kini total ada 25 orang positif Corona dari klaster soto Lamongan depan XT Square Yogya itu.

Sekitar 2 pekan berselang, Pemkot Semarang juga mengumumkan warung makan Kepala Manyung Bu Fat di Krobokan, Semarang menjadi klaster baru Corona di wilayahnya. Pemkot semarang mengungkap kasus ini bermula dari seorang pekerja warung yang positif Corona.

"Memang ada klaster baru Krobokan, kan tadinya mulus tidak ada kasus. Awalnya salah satu yang kerja di situ (warung Kepala Manyung Bu Fat) dirawat di rumah sakit," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moh Abdul Hakam kepada wartawan di kantor DPRD Kota Semarang, Jumat (11/9).

Hakam mengungkap setelah ada informasi pegawai warung makan Bu Fat positif Corona, pihaknya bersama Puskesmas melakukan tracing.

"Kemudian tracing dan ketemu yang lainnya," ujar Hakam.

Sementara itu, Lurah Krobokan, Semarang Barat, Sarno mengatakan ada 18 orang yang kena Corona dari klaster warung makan Kepala Manyung Bu Fat itu. Beberapa di antaranya ada yang dirawat di rumah sakit hingga dikarantina di rumah dinas wali kota Semarang. Warung makan juga sudah ditutup sementara untuk disinfeksi.

"Setelah positif 18 (Corona), kemudian ditarik ke rumah dinas (dikarantina). Informasi kondisinya baik, yang di rumah sakit juga," ujar Sarno, kemarin.

Sarno menambahkan warung makan itu sudah memiliki tempat cuci tangan. Hanya saja penerapan protokol COVID-19 di warung makan seperti tempat duduk masih tidak berjarak.

"Di warung Bu Fat sudah dilakukan (protokol kesehatan) tapi belum sempurna, belum ada petugas dan belum menunjukkan tempat duduk yang berjarak," ujarnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads