Kasus positif virus Corona atau COVID-19 dari klaster Bawaslu Boyolali bertambah 9 menjadi 103 orang. Selain itu, dalam dua hari terakhir kasus COVID-19 di Boyolali bertambah 37 menjadi 677 kasus.
"Sehingga jumlah total kasus positif COVID-19 di Boyolali per 12 September 2020 kemarin, sejumlah 677. Rinciannya yang masih dirawat 127, menjalani isolasi mandiri 200, sudah dinyatakan sembuh 327 dan 23 meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Ratri S Survivalina, kepada wartawan di Boyolali, Minggu (13/9/2020).
Lina, sapaan karibnya, mengatakan penambahan 37 kasus baru COVID-19 itu mayoritas dari kontak erat pasien positif sebelumnya. Selain itu, ada juga klaster baru dari perkantoran di Boyolali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun kalau diidentifikasi itu ada yang menonjol, yaitu pertama dari klaster Bawaslu ini ada penambahan 9 kasus dan juga ada penambahan klaster baru dari klaster kantor BPJS Kesehatan ini juga ada 9 kasus," ungkap Lina.
Tonton juga '69 Petugas Positif COVID-19, Bawaslu Jadi Klaster Terbesar di Boyolali':
"Yang teridentifikasi positif ada 103, sedangkan 230 dinyatakan negatif dan 11 orang masih menunggu hasilnya," terangnya.
Kemudian ada juga hasil screening di Pasar Sapi Boyolali. Lina mengatakan dari 100 sampel swab, hampir separuh sudah keluar hasilnya dan dinyatakan negatif Corona. Menurut Lina, kasus positif COVID-19 di Boyolali mayoritas tanpa gejala, sehingga mereka diminta melakukan isolasi mandiri.
"Sehingga untuk pasien yang dirawat di RSDC (Rumah Sakit Darurat COVID-19) ini berkurang cukup banyak. Dari kapasitas 70, sekarang yang masih dirawat di sana tinggal 18 orang saja," pungkasnya.