Beredar pesan berantai yang menyebut ada pedagang minuman yang juga menjaga MCK (mandi, cuci, kakus) di Pasar Cebongan, Kapanewon Mlati, Sleman positif virus Corona (COVID-19). Dalam pesan itu juga disebutkan selain pedagang, ada 26 orang yang menjalani pengecekan di Puskesmas.
"Sekedar informasi bapak2 pamja, sementara mboten sah blonjo Ten pasar Cebongan rumiyen karena ada penjaga MCK/bakul wedang positif Covid 19tadi pagi sdh di bawa kerumah sakit (sementara nggak usah belanja dulu di Pasar Cebongan dulu karena ada penjaga MCK/penjual minuman positif COVID-19 tadi pagi sudah dibawa ke rumah sakit) dan keluarga nya isolasi mandiri. ada 26orang yg terdaftar hari ini mau di cek di puskesmas. info dr teman kami warga Seyegan," demikian bunyi pesan berantai itu yang diterima detikcom, Jumat (11/9/2020).
Saat dimintai konfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo membenarkan terkait informasi pesan berantai tersebut. Joko menuturkan ada dua orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dari Pasar Cebongan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah kami klarifikasi memang ada penjaga MCK pasar tersebut yang terkonfirmasi positif. Ada 2 orang (yang positif)," kata Joko melalui pesan singkat kepada wartawan hari ini.
Joko menyebut kedua orang itu dinyatakan positif dalam waktu yang berbeda. "Dinyatakan positif tanggal 7 September dan 8 September," ungkapnya.
Terkait temuan itu, Joko mengaku langsung melakukan tracing kontak. Orang-orang yang terlibat kontak erat juga sudah di-swab.
"Sudah dilakukan tracing dengan swab terhadap kontak erat tapi hasilnya belum keluar. Swab dilakukan kemarin," jelas Joko.
Dia mengatakan ada 47 orang yang dites swab dan beberapa orang lainnya di-rapid test. Mereka yang dites swab termasuk kontak erat.
"Kontak erat (ring 1) 47 orang di-swab. Kontak ring 2 sebanyak 35 orang dilakukan RDT, hasilnya 5 reaktif dilanjut swab. Hasil swab belum keluar," terangnya.
Sementara itu, dari pantauan detikcom aktivitas di Pasar Cebongan masih berlangsung. Juru bicara Gugus Tugas COVID-19 Sleman Shavitri Nurmala Dewi menambahkan hingga saat ini memang pasar tersebut belum ditutup.
"Untuk saat ini aktivitas pasar normal. Pasar juga disemprot disinfektan dua kali sehari," kata Shavitri.