PKS memutuskan abstain di Pilkada Solo karena tak punya cukup kursi di DPRD untuk bertarung sendirian melawan Gibran Rakabuming Raka. PKS pun membuka opsi untuk kampanye golput.
"Untuk pilihan 9 Desember, kita masih belum menentukan. Itu kan masih tiga bulan, masih kita pertimbangkan," kata Ketua DPD PKS Solo, Abdul Ghofar, saat dihubungi detikcom, Senin (31/8/2020).
"Kita pertimbangkan nanti apakah golput atau juga berkampanye golput," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: PKS Tak Dukung Siapa pun di Pilkada Solo |
Tak hanya opsi golput, Ghofar mengatakan PKS Solo juga masih membuka opsi untuk mendukung Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa atau pasangan independen Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo). Namun, hal itu bakal diputuskan setelah mempertimbangkan hasil survei.
"Termasuk pula kemungkinan mendukung salah satu calon, kita pertimbangkan," tutur Ghofar.
Dia menyebut saat para kader mengumpulkan usulan bakal calon kepala daerah ke DPP, PKS Solo memang tidak hadir.
"Tampaknya koalisi masih tertutup. Bisa jadi pendaftaran 4-6 September kita tidak ikut daftar. Kemarin saat PKS mengumpulkan calon kepala daerah, tidak ada dari Solo. Kita abstain," terangnya.
Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan DPD PKS Solo abstain di Pilkada Solo. Menurutnya DPD PKS Kota Solo telah melakukan pencarian untuk mengajukan pasangan calon kepala daerah di Solo. Namun DPD PKS Kota Solo menyimpulkan tak ingin mendukung Gibran-Teguh Prakosa atau calon independen Bagyo Wahyono-FX Supardjo.
"(DPD PKS Kota Solo) mereka menginginkan abstain. Tidak mengusung salah satu di antara dua yang bertarung nanti," ujar Presiden PKS Sohibul Iman di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (29/8).
"Ya memang sampai hari ini DPD Kota Solo itu mereka mengatakan mereka berikhtiar untuk menghadirkan calon lain, tapi dari semua ikhtiar yang dilakukan itu mereka menyimpulkan (abstain)," ucapnya.