Rekonstruksi pembunuhan sadis empat orang sekeluarga oleh Henry Taryatmo (41) mengungkap detik-detik peristiwa yang terjadi pada Rabu (19/8) dini hari lalu. Tak hanya membunuh sahabat karibnya, Suranto (42), pelaku juga tega menghabisi nyawa istri dan anak Suranto, Sri Handayani (36) dan dua anak berusia 10 dan 6 tahun.
Dari rekonstruksi pembunuhan yang digelar di Mapolres Sukoharjo, Kamis (27/8/2020), terungkap Henry datang ke rumah korban, Desa Duwet, Baki, Sukoharjo, untuk mengembalikan mobil dan membayarkan setoran. Selain teman sejak kecil, Henry dan Suranto adalah mitra bisnis rental mobil dan taksi online.
Henry tiba di rumah korban pukul 01.00 WIB. Karena sudah biasa, Henry langsung masuk ke rumah korban dan memasukkan mobil ke garasi. Pelaku tahu rumah korban tidak pernah dikunci.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sempat ditemui Sri Handayani, Henry kemudian memesan ojek online untuk pulang namun gagal berkali-kali. Henry dipersilakan menunggu di ruang tamu. Sri Handayani lalu kembali masuk ke kamar yang berisi suami dan dua anaknya.
Sekitar pukul 02.00 WIB, Henry baru melancarkan aksinya. Dia menuju ke dapur untuk mengambil pisau. Pisau dia sembunyikan di belakang celana.
Henry lalu memanggil-manggil korban untuk berpamitan pulang. Henry sempat menyerahkan uang setoran sebanyak Rp 250 ribu kepada Sri.
Tiba-tiba Henry menusukkan pisau tiga kali ke arah ulu hati dan perut Sri hingga tergeletak. Suranto kemudian terbangun dan turut dibunuh. Dua anak korban yang berada di kamar ikut dibunuh karena menangis.
"Saat memberikan uang setoran, pelaku dengan sengaja melakukan tindak pidana pembunuhan kepada istri korban," kata Kapolres Sukoharjo, AKBP Bambang Yugo Pamungkas, dalam rekonstruksi pembunuhan di Mapolres Sukoharjo, Kamis (27/8/2020).
Setelah membunuh korban, pelaku mengambil sepeda motor dan mobil korban beserta BPKB-nya. Mobil korban sudah sempat dijual dengan harga Rp 82 juta.
Uang tersebut digunakan untuk membayar utang. Utang Henry jatuh tempo pada hari itu, sehingga dia langsung menjual mobil dan membayarkan utang senilai Rp 60 juta.
Jenazah baru ditemukan warga pada Jumat (21/8) malam karena tercium bau yang menyengat dari rumah korban. Polisi langsung menangkap Henry pada Sabtu (22/8) pukul 04.00 WIB.