Fenomena meletusnya kawah Oro-oro Kesongo di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Blora yang menyemburkan lumpur dan gas ternyata pernah terjadi pada 2013 silam. Kepala cabang Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah wilayah Kendeng Selatan, Teguh Yudi Pristiyanto menyebut fenomena itu disebut sebagai gunung api lumpur atau mud volcano.
"Mud Volcanoes merupakan sebuah fenomena ekstrusi cairan seperti hidrokarbon dan gas seperti methane," kata Teguh Yudi saat dihubungi detikcom, Kamis (27/08/2020).
Teguh menyampaikan saat ini letusan di Oro-oro Kesongo tersebut telah berhenti. Dia menyebut titik letusan yang terjadi pada tahun 2013 sama dengan yang terjadi hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lokasi titik letusannya sama seperti yang terjadi pada tahun 2013," kata Teguh.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa semburan lumpur dan gas pertama terdengar pagi tadi pukul 05.30 WIB. Kepala Desa Gabusan, Parsidi, menyebut terdengar dentuman yang membuat telinga berdenging saat peristiwa itu terjadi.
Akibat semburan lumpur dan gas itu, empat penggembala ternak di sekitar lokasi mengalami keracunan. Kondisi keempat orang tersebut kini semakin baik.
"Empat warga, Marno, Sukimin, Kadis dan Warino diduga keracunan gas dan dilarikan ke Puskesmas terdekat," katanya.
Tak hanya itu, sebanyak 19 ekor kerbau yang digembalakan di sekitar lokasi dilaporkan hilang saat peristiwa itu terjadi. Saat ini baru satu kerbau yang ditemukan selamat.
"Baru satu ekor ditemukan dalam kondisi selamat," ujar Parsidi.
(ams/sip)