Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli COVID-19 melakukan aksi di depan kantor Bupati Kudus. Mereka meminta agar transparan terkait data penanganan virus Corona atau COVID-19 di Kudus.
Dari pantauan detikcom, aksi warga tersebut dimulai pada sekitar pukul 09.30 WIB dengan melakukan orasi di depan kantor Bupati Kudus, Simpang Tujuh No 1, Kudus, Demaan, Kecamatan Kota Kudus, Senin (24/8/2020). Mereka tampak membawa sejumlah atribut, salah satunya berupa poster dengan beragam tulisan.
Tulisan di poster-poster tersebut berisi sindiran kepada pemerintah daerah terkait dengan penanganan COVID-19. Seperti "DKK Kudus memble", "Gugus Tugas COVID-19 kantormu di mana", hingga tulisan "hukum mati koruptor dana COVID-19".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, tampak seorang mengenakan pakaian mirip alat pelindung diri juga turut melakukan aksi. Dia membawa poster bertuliskan "hukum mati koruptor mati".
Setelah melakukan aksi orasi di depan pendapa, selanjutnya mereka berjalan long mach menuju kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus di Jalan Diponegoro No 15, Kelurahan Nganguk, Kecamatan Kota Kudus. Mereka berjalan kaki sejauh 2 kilometer.
Korlap Aksi Agung Setiadi mengungkapkan, virus Corona saat ini sudah sangat meresahkan bagi masyarakat. Namun lebih meresahkan lagi, jika penanganan dan mekanisme menjadi tidak jelas dan transparan.
"Kebijakan jam malam dirasakan sangat tidak humanis bagi para pedagang kaki lima di wilayah Kabupaten Kudus. Dampaknya jelas bagi para pedagang kecil yang berjualan malam hari, sedangkan mal dan toko-toko besar lainnya justru siang hari buka tanpa seruan tegas dalam hal pencegahan," kata Agung saat melakukan orasi di depan kantor Bupati Kudus.
Permasalahan lain, kata dia adalah persoalan relawan pemulasaraan dan pemakaman COVID-19 Kabupaten Kudus. "Kemarin sempat ada relawan tim pemulasaraan mogok,karena tersinggung pernyataan jubir Gugus Tugas COVID-19 soal pelatihan tim pemulasaraan dan pemakaman di 132 desa, tapi saya cek pelatihan pemulasaraan tidak ada," sambungnya.
Tonton juga video 'Indonesia Siapkan 4 Kandidat Vaksin Corona':
Agung mengatakan bahwa ada dugaan memanipulasi data penanganan COVID-19. Menurutnya manipulasi data penanganan COVID-19 itu terkait anggaran.
"Maka kami meminta usut tuntas dan transparansi pengguna dana COVID-19 di DKK Kudus, segera ganti oknum yang tidak kompeten cakap dalam penanganan wabah virus, kata dia.
"Segera terbitkan regulasi penanganan dan penerapan tatanan kehidupan baru di masyarakat, segera konsolidasi dan koordinasi teknis terkait relawan COVID hingg ke desa," tandas Agung.
Hingga saat ini sejumlah warga masih menggelar audiensi dengan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus. Audiensi dilakukan di depan kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus.