Sebulan Ada 2 Kasus Pembunuhan Sekeluarga di Jateng, Ini Kata Pakar

Sebulan Ada 2 Kasus Pembunuhan Sekeluarga di Jateng, Ini Kata Pakar

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Minggu, 23 Agu 2020 18:20 WIB
barang bukti pembunuhan 4 sekeluarga di sukoharjo
Barang bukti pembunuhan empat orang sekeluarga di Sukoharjo. (Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Yogyakarta -

Belum genap sebulan, ada dua kasus pembunuhan sekeluarga di Jawa Tengah (Jateng). Ironisnya, pelaku pembunuhan itu merupakan teman dekat korban ataupun rekan bisnis korban. Lalu apa kata pakar sosiologi kriminalitas terkait fenomena pembunuhan sekeluarga itu?

Pakar Sosiologi Kriminalitas Universitas Gadjah Mada (UGM) Soeprapto berpendapat, pelaku membunuh seluruh keluarga kemungkinan karena ingin menghilangkan jejak kejahatannya.

"(Mungkin) Sebetulnya sasarannya satu, tapi untuk menghilangkan jejak maka semuanya dibunuh," kata Soeprapto saat dihubungi detikcom, Minggu (23/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, kasus pembunuhan pertama dengan korban pasangan suami istri (pasutri) Hendi Setiawan (31) dan Citra Dewi (25). Pasutri itu ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Rabu (29/7) dini hari.

Dalam kasus ini, target utama pelaku awalnya adalah Citra. Namun pada akhirnya sang suami turut menjadi korban. Polisi mengungkap motif di balik pembunuhan sadis ini berhubungan dengan bisnis burung lovebird yang dilakoni pelaku dan korban.

ADVERTISEMENT

Sedangkan kasus pembunuhan kedua dengan korban empat orang sekeluarga di Desa Duwet, Baki, Kabupaten Sukoharjo pada Rabu (19/8) malam. Polisi mengungkap pelaku adalah teman bisnis salah satu korban dan berniat menguasai kendaraannya.

Menurut Soeprapto, konflik yang terjadi dalam kerja sama bisnis dan berujung tindak kekerasan sering terjadi. Dan sasaran pelaku awalnya hanya mitra bisnisnya saja.

"Sasarannya hanya mitra bisnisnya, tapi untuk menghilangkan jejak maka semuanya dijadikan korban," ujarnya.

Soeprapto menambahkan, dalam konflik di dunia bisnis yang berujung tindak kekerasan, siapapun bisa menjadi pelakunya. Bahkan antara saudara pun bisa terjadi.

"Dalam dunia bisnis, jangankan hanya teman dekat, kadang saudara kandung pun bisa terjadi," ujar Soeprapto.

Pada umumnya, lanjutnya, konflik dalam kerja sama bisnis yang berujung tindak kekerasan sering terjadi dalam bisnis yang dalam pelaksanaannya tidak dilakukan secara bersama.

Tonton video 'Motif Pembunuhan 4 Orang Sekeluarga di Sukoharjo: Pelaku Terlilit Utang:

[Gambas:Video 20detik]



"Jadi kerja sama bisnis yang pelaksanaan usaha tidak dilakukan bersama dalam arti yang jadi pelaksana hanya satu atau sebagian pihak, sementara pihak lain hanya bersaham dana baik berupa barang atau fasilitas tertentu," jelasnya.

Munculnya konflik itu, lanjutnya, saat salah satu pihak merasa ada yang tidak beres dalam pelaksanaan bisnis. Misalnya, kata dia, usaha mulai seret, laporan tidak transparan dan lain sebagainya. Menurutnya, ada beberapa kesalahan yang memang bisa terjadi.

"Pertama, korban mulai tidak jujur atau tidak transparan. Kedua, korban sudah jujur bahwa usahanya sedang seret tapi mitra tidak percaya. Ketiga, bukti tentang apa yang dijelaskan pelaksana bisnis kurang kuat," urainya.

Akibatnya, mitra mulai menaruh rasa curiga hingga akhirnya daya rasionalnya hilang dan kemudian muncul ide untuk bertindak kekerasan.

"Akibatnya mitra curiga, tidak percaya dan akhirnya daya pikir rasional hilang sehingga muncul ide bertindak kekerasan atau penganiayaan sampai korban meninggal," terangnya.

Soeprapto pun menyimpulkan dalam kasus pembunuhan yang dilakukan oleh teman kerja ada dua kata kunci utama.

"Jadi kata kuncinya kepercayaan menipis dan bukti pelaksanaan bisnis kurang kuat," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads