Aksi penyerangan doa rangkaian acara pernikahan di Solo dilakukan oleh kelompok massa. Bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, meyakinkan bahwa ke depan Solo akan lebih baik.
"Aksi-aksi intoleran seperti ini harus dihilangkan," kata Gibran di kawasan Stadion Sriwedari, Laweyan, Solo, Senin (10/8/2020).
Menurutnya, seharusnya masyarakat saling bahu membahu di saat pandemi COVID-19. Namun, lanjut Gibran justru muncul aksi anarkis yang mengganggu kondusifvtas kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini saatnya kita semua bergotong-royong, bukan malah menambah masalah. Relawan saya yang dulunya relawan politik sekarang jadi relawan kemanusiaan," ujar dia.
Ke depan, dia berkomitmen akan berkomunikasi dengan seluruh pemuka agama di Solo. Dia juga mengaku tidak akan membeda-bedakan masyarakat minoritas.
"Yang paling penting komunikasi antara pemuka agama, dan saya yakin nanti ke depannya bisa lebih baik lagi. Nanti ada (kebijakan yang berpihak dengan kaum minoritas)," katanya.
Tonton video 'Banser Desak Polisi Usut Pelaku Penyerangan Midodareni di Solo!':
"Saya kira sudah ditangani pihak kepolisian. Bagaimanapun di Indonesia ini tidak menghendaki intoleran, semua menganut ajaran agamanya masing-masing dan saling menjaga supaya beribadah itu aman dan nyaman," tutupnya.
Adapun peristiwa bermula saat kelompok massa tersebut mendapatkan informasi ada kegiatan terlarang di lokasi kejadian, Mertodranan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8) sekitar waktu magrib. Kelompok itu berusaha membubarkan acara yang ternyata adalah doa bersama rangkaian acara menjelang pernikahan.