Kasus Positif COVID-19 di Boyolali Tambah 19 Orang

Kasus Positif COVID-19 di Boyolali Tambah 19 Orang

Ragil Ajiyanto - detikNews
Selasa, 21 Jul 2020 17:28 WIB
Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S Survivalina, memberikan keterangan pers, Selasa (21/7/2020).
Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S Survivalina, memberikan keterangan pers, Selasa (21/7/2020). (Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom)
Boyolali -

Kasus positif COVID-19 di Boyolali, Jawa Tengah bertambah 19 orang. Selain dari klaster tenaga kesehatan, tambahan paling banyak dari klaster Sampetan.

"Update kasus positif COVID-19, pada siang hari ini ada penambahan 19 kasus, sehingga sampai saat ini jumlah kasus positif COVID-19 di Boyolali sebanyak 145 kasus. Penambahan kasus kali ini didominasi kasus dari klaster Sampetan enam kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Ratri S Survivalina, dalam keterangan pers di kantornya, Jalan Pandanaran, Selasa (21/7/2020).

Tambahan enam kasus dari klaster Sampetan tersebut, yakni AU dari Desa Candisari, Kecamatan Gladagsari; FD dari Desa Gladagsari, Kecamatan Gladagsari. Kemudian DD, PI, TH dan GM, keempatnya warga Desa Sampetan, Kecamatan Gladagsari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keenam kasus itu merupakan kontak erat dengan pasien RN, dari Desa Sampetan," jelas Lina, sapaan akrabnya.

RN adalah warga Desa Sampetan, Kecamatan Gladagsari dan merupakan pedagang sayur pagi di Pasar Ampel. Pihak Dinkes Boyolali pun melakukan pemeriksaan sampel swab kepada kontak erat RN sebanyak 71 orang, yang sebagian besar adalah tetangga di wilayah lereng Gunung Merbabu tersebut.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Lina mengungkapkan, tambahan kasus positif lainnya yakni TJ dari Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo. Tambahan kasus yang notifikasinya diterima Dinkes pada 19 Juli 2020 kemarin itu, merupakan pelaku perjalanan dari Jakarta dan kontak erat dengan penderita di Jakarta.

Kemudian, tambahan kasus atas nama SIA warga Desa Sambi, Kecamatan Sambi. Dia merupakan tenaga kesehatan di Puskesmas Simo. Selanjutnya SPR dari Desa Tanduk, Kecamatan Ampel merupakan pedagang Pasar Ungaran, Kabupaten Semarang.

"Kemudian HY dan FF yang berasal dari Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono, ini merupakan klaster nakes dari RS dr Moewardi Surakarta. FF ini adalah kontak erat HY dan keduanya saat ini dirawat di RS dr Moewardi Surakarta," terangnya.

Tambahan kasus baru lainnya adalah anak dan ibunya, MZ dan SWD yang berasal dari Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo. Keduanya merupakan kontak erat dengan pasien positif lainnya, DK juga dari Desa Kragilan.

Selanjutnya yakni WR dan RR, keduanya dari Desa Cangkringan, Kecamatan Banyudono. Kedua kasus ini merupakan kontak erat dari BR, pasien positif yang tercatat di Semarang.

"Pasien positif lainnya yakni GL yang berasal dari Desa Jipangan, Kecamatan Banyudono. Merupakan kontak erat dengan kasus di RS Kasih Ibu Surakarta. Saat ini dirawat di RS Kasih Ibu," imbuh dia.

Tambahan kasus selanjutnya yakni dari klaster nakes RS dr Moewardi Surakarta, inisial RK warga Desa Pelem, Kecamatan Simo. Saat ini yang bersangkutan sudah menjalani perawatan di RS dr Moewardi.

Tambahan dari klaster nakes lainnya yakni DNS dari Desa Sranten, Kecamatan Karanggede. Dia merupakan klaster nakes di RS UNS Surakarta dan saat ini dirawat di rumah sakit tersebut.

"Tambahan kasus ke-19 hari ini yakni JMI dari Desa Sukorejo, Kecamatan Musuk. Saat ini dirawat di RS dr Moewardi Surakarta. Belum diketahui klasternya dari mana, sedang dilakukan tracing," katanya.

Dengan tambahan 19 kasus tersebut, maka jumlah total COVID-19 di Boyolali hingga hari ini sebanyak 145 orang. Dengan rincian, 79 dirawat, 63 sembuh dan tiga meninggal dunia.

Halaman 2 dari 2
(rih/ams)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads