Sepasang kekasih pelaku pembunuhan sadis dua remaja di Kota Pekalongan, Jawa Tengah mendapatkan pendampingan dari Balai Pemasyarakatan (Bapas) dan Dinas Sosial. Pendampingan dilakukan karena pelaku masih di bawah umur.
"Tugas kita melakukan pendampingan. Tadi (pelaku) kooperatif sih, tadi tidak menyampaikan, cuma memang terlihat menyesal," kata petugas Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Kelas II Pekalongan, Joni Priyanto di Mapolres Pekalongan Kota, Senin (20/7/2020).
Joni menjelaskan, keterlibatan Bapas dan Dinsos pada pendampingan karena sepasang kekasih pelaku pembunuhan sadis itu masih di bawah umur. Pihaknya nantinya akan memberikan rekomendasi pada saat persidangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu nanti, kita akan memberikan rekomendasi, namun bersifat rahasia. Nanti baru akan disampaikan pada saat sidang," jelasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pekalongan Kota AKP Ahmad Sugeng mengatakan, Bapas dan Dinas Sosial melakukan penelitian serta pendampingan terhadap kedua pelaku.
"Ini dilakukan mengingat kedua tersangka masih di bawah umur, sehingga kasus ini harus ada pendampingan dari instansi terkait," kata Ahmad saat ditemui detikcom di kantornya.
Pasangan remaja KN (17) dan S (16) ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan A (17) yang mayatnya ditemukan bersimbah darah di Sungai Klego, Kota Pekalongan. Fakta terbaru, keduanya juga mengakui melakukan pembunuhan lainnya.
"Kalau dalam pengakuan di BAP ada (pengakuan pembunuhan)," kata Kasat Reskrim Polres Pekalongan Kota AKP Ahmad Sugeng kepada detikcom.
Kasus pembunuhan yang dimaksud yakni SR (14) warga Kecamatan Pekalongan Timur yang mayatnya ditemukan pada Jumat (24/4) silam. Kepada polisi, kedua tersangka mengakui mengincar motor korban.
"Iya dua-duanya," kata Ahmad.
Ahmad menerangkan dari hasil pemeriksaan, kedua tersangka mengaku membunuh A (17) di bantaran sungai lalu merampas motor korban. Kedua tersangka, juga membunuh SR di belakang gudang bekas gudang mobil di Pekalongan Timur dengan modus yang sama.
"Modusnya sama," jelasnya.
Meski begitu, polisi mengaku akan menyelesaikan pemberkasan kasus pembunuhan A di bantaran Sungai Klego, Kota Pekalongan, terlebih dulu.
"Kita selesaikan dulu yang di bantaran," tutur Ahmad.