PSK Online Bertarif Ratusan Ribu Laku, Mahasiswa Seperti Apa Pelanggannya?

PSK Online Bertarif Ratusan Ribu Laku, Mahasiswa Seperti Apa Pelanggannya?

Aditya Mardiastuti - detikNews
Kamis, 16 Jul 2020 13:08 WIB
Ilustrasi Prostitusi Online
Ilustrasi prostitusi online (Foto: Edi Wahyono)
Yogyakarta -

Praktik prostitusi online bertarif ratusan ribu laku di kalangan mahasiswa Yogyakarta. Kasus ini terungkap usai muncikari berinisial AP alias Kuyang (21) ditangkap Polsek Mlati, Sleman. Lantas mahasiswa seperti apa yang kerap menjadi pelanggannya?

"Kalau memang pergeseran moral saya tidak bisa menjelaskan tapi pastinya mungkin karena sudah tingkat kepekaan dengan lingkungan sekitar pun sudah berkurang," kata Dosen Psikologi Prodi Kedokteran Universitas Negeri Solo (UNS) Rafika Nur Kusumawati, S.Psi, MA saat berbincang dengan detikcom, Kamis (16/7/2020).

Rafika lalu menyebut media internet yang menjadi salah satu kunci dalam akses informasi tentang prostitusi. Terlebih, di masa pandemi virus Corona atau COVID-19 ini aktivitas di luar rumah menjadi terbatas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Prostitusi online atau yang dulu disebut dengan ayam kampus dan sebagainya, dan berkembang di media. Artinya lingkungan seseorang tidak hanya membutuhkan fisik tapi lingkungan yang sifatnya media yang sangat menentukan seseorang bersikap," tutur Rafika.

"Lingkungan media ini pasti akan memfasilitasi seseorang cari informasi yang jauh lebih terakses karena sesuatu hal yang tidak bisa kita capai secara fisik, misal ke suatu tempat, itu bisa kita search dan kita pilih. Itu memudahkan mereka jauh lebih mudah dalam mengakses tinggal janjian dan sebagainya," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Rafika menuturkan tak hanya mahasiswa, para penikmat prostitusi online saat ini juga sudah merambah ke para remaja.

"Kalau untuk perkembangannya sendiri, saya rasa tidak hanya mahasiswa untuk zaman sekarang, yang disayangkan penikmat prostitusi adalah orang-orang yang cenderung dewasa, turun di dewasa awal bahkan saya menemukan banyak di remaja. Ini tidak akan terlepas dari bagaimana stimulasi dari lingkungan," urainya.

Tonton video 'Evolusi Bisnis Prostitusi':

Rafika menuturkan di usia remaja hingga dewasa awal merupakan masa pencarian jati diri. Stimulasi lingkungan yang diacu menjadi referensi bisa menjadi faktor penentu karakter pribadi tersebut.

"Kalau kita mengatakan (stimulasi lingkungan) ini ada karena nilai itu tidak bisa tapi bagaimana seseorang itu mencari dan ini pasti sesuatu hal yang memang jadi dicari. Apakah seseorang itu mencari orang yang tepat, kelompok referensinya itu seperti apa? Sekarang ini kan orang mencari harga diri dari referensinya tepat atau nggak? Kalau tidak tepat bisa terjerumus di situ," terangnya.

Rafika menyebut sejak mengalami akil balig masing-masing orang memiliki dorongan seksual. Kuncinya bagaimana orang tersebut untuk mengontrol dorongan seksualnya masing-masing.

"Tinggal bagaimana mengendalikan dorongan seksual apakah dia melakukan atau tidak itu tergantung masing-masing. Dari media itu menstimulasi ya, banyak orang yang ya dunia ini memang di rumah, tapi dia tidak bisa mengontrol, bagaimana kontrol dirinya pada dirinya sendiri. Itu apakah saya akan mengakses ini atau tidak," tutur Rafika.

Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswa ditangkap polisi di Sleman karena menjadi muncikari. Pria asal Purworejo itu mengaku merekrut dan menawarkan jasa pekerja seks komersial (PSK) melalui media sosial.

"Rata-rata pelanggannya dari kalangan mahasiswa," kata kata Kanit Reskrim Polsek Mlati Iptu Noor Dwi Cahyanto melalui pesan singkat kepada wartawan, Rabu (15/7).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads