Kawanan perampok yang menyatroni rumah warga di Desa Panjunan, Kudus ternyata meninggalkan jejak. Dari olah tempat kejadian perkara (TKP) sementara ditemukan ada dua tangga dan seekor anjing milik korban yang mati.
"Ada dua tangga tinggi, di situ kan ada pagar dan tanah lapang (di sebelah rumah korban) diperkirakan tangga di situ untuk lewat pagar," kata Kapolres Kudus AKBP Aditya kepada wartawan di sela pengamanan aksi tolak RUU HIP di Alun-alun Kudus, Jumat (10/7/2020).
"(Lalu) Anjingnya dipukul (perampok), anjing milik korban itu dibunuh," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aditya menjelaskan tidak ada korban manusia dalam peristiwa ini. Dari pengakuan korban Lim Cahyo Wibowo, ia mengalami kerugian mencapai Rp 2 miliar.
"Korban jiwa nihil. Pengakuan korban kerugian sekitar Rp 2 miliar, berupa perhiasan, surat berharga, dan satu mobil," jelasnya.
Aditya menuturkan ada tiga korban yang dibekap dengan lakban. Aditya menyebut para korban masih syok dan belum bisa dimintai keterangan.
"Pengakuan dibekap dilakban. Korban belum kita periksa masih syok, butuh pemulihan. Besok kemungkinan baru akan dilakukan pemeriksaan," terang Aditya.
Polisi masih mendalami hasil olah TKP. CCTV yang ada di rumah korban ternyata sudah dibawa kabur pelaku.
"Sementara masih mendalami dari olah TKP. Soal CCTV nya pengakuan korban server sudah dibawa pelakunya, pelaku server (CCTV) mengambil untuk dibawa kabur. Kalau untuk dugaan orang dalam, kita masih kita lakukan dalam," tutur Aditya.
Perampokan ini terjadi pada Kamis (9/7) malam di rumah Lim Cahyo Wibowo. Para perampok memancing pemilik rumah keluar membenarkan meteran listrik yang dimatikan pelaku. Total kerugian korban akibat kejadian itu disebut mencapai Rp 2 miliar.