Sebulan Tak Turun Hujan, Peternak di Puncak Merapi Mulai Beli Air

Sebulan Tak Turun Hujan, Peternak di Puncak Merapi Mulai Beli Air

Achmad Syauqi - detikNews
Rabu, 08 Jul 2020 15:34 WIB
Mobil tangki air BPBD Klaten mengirimkan bantuan air di Desa Sidorejo Kecamatan Kemalang, Rabu (8/7/2020)
Foto: Mobil tangki air BPBD Klaten mengirimkan bantuan air di Desa Sidorejo Kecamatan Kemalang, Rabu (8/7/2020). ( Achmad Syauqi detikcom)
Klaten -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Klaten mulai mengirimkan bantuan air bersih ke tempat ibadah dan bak penampungan air warga. Gelombang pertama pengiriman menyasar ke desa di kawasan puncak Gunung Merapi.

"Persediaan air sudah menipis sudah sekitar sebulan lebih tidak hujan. Kalau kebutuhan skala besar sudah tidak cukup," kata Kaur Keuangan Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Susanto pada detikcom di Balai Desa, Rabu (8/7/2020).

"Bantuan kita dropping ke tempat penampungan umum dan tempat ibadah. Kalau bak warga masih ada sebagian tapi mulai menipis," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Susanto menyebut sudah sebulan ini tidak turun hujan di desanya yang terletak di jarak 3 km dari puncak Gunung Merapi ini. Air di bak umum dan terutama masjid bahkan sudah hampir habis.

"Ada 22 masjid dan musala di desa ini. Airnya sudah hampir habis dan tinggal beberapa hari, meskipun di rumah warga masih ada sebagian," tutur Susanto.

ADVERTISEMENT

Susanto bercerita bagi warga yang memiliki hewan ternak saat ini sudah banyak yang membeli air. Sebab, sisa air di musim hujan sudah habis.

"Yang ternak sapi sudah membeli air. Meskipun untuk kebutuhan air minum dan MCK masih dari ada dari Pamsimas tapi kalau punya ternak sudah harus membeli," imbuh Susanto.

Tonton video 'Jokowi: Prediksi BMKG, 30% Wilayah Akan Alami Kemarau Lebih Kering':

Terpisah, pengelola penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Jarot mengatakan pihaknya baru bisa mengaliri 1.048 sambungan rumah. Namun, jumlah itu belum bisa meng-cover semua kebutuhan.

"Baru 1.048 sambungan rumah dan airnya dari mata air di Bebeng, Kabupaten Sleman. Tapi yang belum terpihaki ada 3 RW," kata Jarot ditemui detikcom di lokasi perbaikan Jalan Deles Indah, Kecamatan Kemalang.

Sementara itu, Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Pemkab Klaten Sri Yuwana Haris Yulianto menjelaskan mulai Rabu (8/7) pihaknya memulai kegiatan dropping air bersih. Wilayah pertama yang disasar di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang.

"Dropping kita mulai dari Desa Sidorejo hari ini empat tangki awal ikuti 5.000 liter. Nantinya dilanjutkan desa lain," ucap Haris saat ditemui di kantornya, Jalan Sulawesi, Klaten.

Dari hasil survei, sambung Haris, sebagian warga desa sudah mulai membeli air bersih. Tahun ini ada 42 desa rawan krisis air bersih yang jadi sasaran.

"42 desa itu mengacu data 2019. Tapi realisasi di lapangan bisa saja berkurang atau bertambah sebab tergantung kondisi riil di lapangan," terang Haris.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads