Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang berjalan lancar. Namun ternyata ada 3 peserta yang meminta realokasi waktu karena hasil rapid test-nya COVID-19 reaktif.
Hal itu diungkapkan panitia ketika Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng berada di Undip kampus Tembalang dan bertemu panitia UTBK di sana.
"Ada yang kemudian pada awalnya ajukan untuk realokasi waktu karena rapid test-nya reaktif," kata Agustina, Selasa (7/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita minta Kemendikbud cepat tanggap kapan bisa realokasi. Kami dari Komisi X minta ada jaminan ketika dites reaktif, walau nanti menderita gejala penyakit lain termasuk COVID, ada jaminan tetap bisa ikut," imbuhnya.
Wakil Rektor I Undip Semarang Budi Setiyono mengatakan 3 peserta itu ada di tempat asalnya. Mereka melakukan tes mandiri dan hasilnya reaktif sehingga meminta realokasi waktu.
"Ada tiga peserta dari luar Jawa mengajukan realokasi waktu ujian. Mereka masih di tempat asalnya," kata Budi.
Permohonan dari tiga peserta itu sudah diteruskan ke Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Budi berharap prosesnya cepat karena untuk menyiapkan fasilitas ujian.
"Semoga bisa cepat direspons karena berkaitan dengan, misalnya penyiapan komputer yang akan digunakan," jelasnya.
Protokol kesehatan diterapkan termasuk cek suhu tubuh. Jika ada peserta yang ternyata demam maka akan direalokasi waktunya ke tahap berikutnya.
"Sedangkan peserta pada tahap kedua yang tidak bisa mengikuti ujian akan memperoleh relokasi waktu ujian pada 29 Juli sampai 2 Agustus 2020," kata Rektor Undip Semarang, Yos Johan Utama, Jumat (3/7).