Tes swab massal yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah secara masif sejak Rabu (1/7) mulai menunjukkan hasil. Dari tes swab tahap pertama pada 200 orang aparatur sipil negara (ASN), delapan orang tenaga kesehatan (nakes) dinyatakan positif terinfeksi virus Corona atau COVID-19.
"Iya (tenaga kesehatan) sudah keluar hasilnya, ternyata delapan orang positif. Jadi hari ini saja ada tambahan delapan orang. Itu adalah hasil pencarian kita yang agresif," kata Bupati Banyumas Achmad Husein kepada wartawan di Purwokerto, Selasa (7/7/2020).
Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan tes swab massal pada sekitar 550 orang dari berbagai kelompok. Namun baru 200 sampel swab yang telah keluar hasilnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti dulu telah saya sampaikan bahwa pemkab melakukan tes masif massal. Dimulai dari ASN, DPRD, tenaga kesehatan, hari ini mulai ke masyarakat umum, TNI, Polri, semuanya, komunitas akan kami ambil sebagai sampel," jelasnya.
Tes swab massal itu sendiri mulai dilakukan sejak tanggal 1 Juli 2020. Husein mengatakan, tes swab massal akan dilakukan terhadap 4.000 orang. Dia menargetkan dapat melakukan tes swab massal terhadap 24.000 orang bekerja sama dengan RSUD Margono Soekarjo untuk uji laboratoriumnya.
Hingga saat ini total terdapat 93 kasus positif Corona di Banyumas dengan rincian, sebanyak 67 orang sembuh, 22 orang dirawat dan empat orang meninggal dunia.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas melakukan tes swab massal untuk mengetahui gambaran penyebaran virus Corona. Tes swab masif tersebut dipersiapkan untuk 4.000 orang dengan target per hari sebanyak 200 sampel.
"Ada perintah dari Provinsi dan Bupati untuk menuju new normal atau ke normal kita harus melakukan swab masif, target kita 4.000. Sehingga kalau kita mau melakukan dalam bulan ini, masa tanggap darurat 20 hari, paling tidak satu hari kita bagi 200 (sampel). Perdana kita lakukan di sini, sekda dan anggota dewan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sadianto kepada wartawan, Rabu (1/7).