Gempa M 6,1 SR di perairan Jepara juga terasa sampai di kawasan puncak Gunung Merapi di Klaten, Jateng. Warga sempat keluar rumah, sebab guncangan gempa juga terpantau sinyal seismograf.
"Terasa di desa saya. Awalnya dikira getaran berkaitan dengan Gunung Merapi," ungkap Kaur Perencanaan Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Jainu pada detikcom Selasa (7/7/2020) pagi saat dihubungi ponselnya.
Jainu mengatakan gempa terasa sekitar pukul 06.00 WIB kurang sedikit. Warga yang sedang persiapan di rumah kaget dan berlari keluar rumah begitu mendengar sinyal seismograf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Soalnya sinyal yang dipancarkan lewat pesawat HT di samping rumah terdengar seperti erupsi. Warga pada keluar rumah,'" lanjut Jainu.
Sinyal terdengar warga, kata Jainu sekitar 30 detik baru mereda. Warga keluar rumah melihat puncak Gunung Merapi tidak ada asap.
"Warga keluar rumah melihat puncak Gunung Merapi anteng (tenang) dan ternyata tidak ada ada asap. Lalu warga kembali (beraktivitas), dan memang sudah 3 hari ini tidak keluar asap," sambung Jainu.
Tonton video 'Gempa M 6,1 Guncang Jepara, Tidak Berpotensi Tsunami':
"Terasa tapi cuma sebentar. Warga tidak panik sebab hanya sebentar," jelas Subur pada detikcom.
Tidak saja di puncak gunung Merapi, gempa juga terasa di sekitar sesar Jiwo dan Dengkeng di wilayah selatan. Di kecamatan Gantiwarno dan Jogonalan.
"Saya pas di rumah terasa. Warga tidak sampai lari karena gempa dirasa kecil," kata Surat, warga Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno pada detikcom.
Kades Plawikan Kecamatan Jogonalan, Lilik Ratnawati juga mengatakan hal yang sama. Gempa terasa di desanya cukup kuat.
"Saya pas melihat televisi. Jadi cukup terasa tetapi warga tidak sampai panik," ungkap Lilik pada detikcom.
Seperri diketahui, BMKG merilis terjadi gempa pukul 05:54:44 WIB dengan kekuatan 6,1 SR. Gempa berpusat di kedalaman 578 Km, 53 km Barat Laut Jepara.