Densus 88 Antiteror Polri menangkap tiga terduga teroris di Semarang dan Boyolali. Salah seorang yang diamankan merupakan IS (47), perempuan warga Semarang. Begini kesehariannya di mata tetangga.
Menurut keterangan tetangganya, di Purwosari Perbalan, Kecamatan Semarang Utara, IS merupakan warga asli kawasan tersebut. Sosoknya juga jarang bergaul dengan tetangganya.
"Memang tertutup, dulu biasa saja. Dia kan temen kakak saya," kata salah satu warga, ER saat ditemui detikcom di lokasi, Minggu (5/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ER menyebut rumah besar yang ditinggali IS diketahui merupakan milik orang tuanya yang kemudian dibeli kakaknya.
"Setahu saya keluarganya ada yang di Kalimantan," imbuhnya.
ER menceritakan IS ditangkap pada Rabu (24/6) lalu. Kala itu tidak banyak petugas yang datang. Terlebih, jalan di depan rumah IS yang sempit sedang dalam perbaikan sehingga tidak tampak ada keramaian saat polisi datang.
"Nggak ramai-ramai waktu dijemput. Polisinya pakai baju bebas. Warga tidak tahu apa ya kasusnya. Ada yang bilang narkoba, ada yang bilang juga soal teroris," tuturnya.
Baca juga: Makam-makam Tak Biasa di Jalanan Solo |
Saat ini rumah yang ditinggali IS tampak sepi, rerumputan di halamannya pun tinggi. Tampak ada spanduk promosi pengobatan alternatif yang masih terpasang di tembok rumah itu.
Sebelumnya diberitakan, Densus 88 Antiteror Polri menangkap tiga terduga teroris. Ketiga teroris ini masih memiliki kaitan dengan Karyono Widodo, penyerang Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni di pintu jalur pendakian Cemoro Kandang Tawangmangu, dua pekan lalu.
"Iya, betul," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono saat dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (4/7).
Berdasarkan informasi yang turut dibenarkan Argo, terduga teroris yang ditangkap di Semarang berinisial IS (47). Dia diamankan di Kelurahan Purwosari, Semarang Utara.
Sebagaimana diketahui, Karyono Widodo pernah terlibat dalam kasus aksi teror Bom Thamrin beberapa tahun silam. Karyono kembali beraksi dengan menyerang Kompol Busroni pada Minggu (21/6).
Karyono kemudian dilumpuhkan dengan tiga tembakan di kaki. Karyono tewas karena kehabisan darah saat dievakuasi ke puskesmas setempat.
"Personel dengan sigap menembak tiga kali di kaki, itu mengenai pelaku. Pelaku dibawa ke Puskesmas terdekat, tapi kehabisan darah," jelas Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iskandar F Sutisan pada Senin (22/6).