Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kantor Cabang (KC) Pati mengungkap bahwa sejak bulan Januari hingga Mei 2020 mengalami kerugian hingga senilai Rp 239,7 miliar.
BPJS Kesehatan KC Pati sendiri menaungi sebanyak tiga kabupaten di Jawa Tengah, yakni Kabupaten Pati, Kabupaten Rembang dan Kabupaten Blora.
Pj Kepala BPJS Kesehatan KC Pati, Maya Susanti memerinci angka tersebut muncul berdasarkan kalkulasi antara anggaran yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan KC Pati dengan jumlah iuran yang terkumpul dari peserta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak Januari sampai Mei 2020 kemarin di tiga kabupaten, kita harus mengeluarkan dana hingga kisaran Rp 394,4 miliar itu untuk tanggungan di rumah sakit dan Puskesmas," papar Maya kepada wartawan, Senin (22/6/2020).
"Sementara collecting yang sudah kita terima dari berbagai golongan peserta, total senilai Rp 154,7 miliar. Sehingga ada minus Rp 239,7 miliar," imbuhnya.
"Mayoritas yang terjadi tunggakan di tiga kabupaten ini sama, yakni dari golongan peserta bukan penerima upah atau PBPU. Di Kabupaten Pati persentase yang membayarkan iuran sebesar 78,9 persen, Rembang 72,33 persen dan Blora 67,8 persen," jelasnya.
Menurutnya, pihak BPJS telah secara aktif untuk menarik iuran kepada peserta khususnya dari golongan mandiri. Bahkan dengan berbagai cara.
"Di tengah pandemi seperti ini, collecting dilakukan dengan cara tele. Kita tambah petugas yang bagian menelepon para peserta ini setiap hari agar membayarkan iuran tepat waktu," katanya.