Jenderal Hoegeng Sosok Polisi Jujur Dinilai Layak Jadi Pahlawan Nasional

Jenderal Hoegeng Sosok Polisi Jujur Dinilai Layak Jadi Pahlawan Nasional

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Jumat, 19 Jun 2020 20:19 WIB
Buku Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan
Hoegeng Imam Santoso (Foto: Andhika Prasetia)
Semarang -

Jenderal (Purnawirawan) Hoegeng Iman Santoso diusulkan mendapat gelar pahlawan nasional. Sosok Hoegeng yang disebut oleh Gus Dur sebagai polisi jujur itu dinilai patut dijadikan teladan saat ini.

Hal itu diungkapkan Ketua Masyarakat Sejarawan Jawa Tengah, Prof Wasino. Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu menyebut Hoegeng punya catatan yang baik di kepolisian.

"Menurut saya orangnya jujur, sederhana, dalam menjalankan tugasnya sebagai kepolisian, banyak ungkap penjahat besar. Bisa jadi panutan," kata Wasino saat dihubungi detikcom, Jumat (19/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wasino menyebut Hoegeng juga memenuhi syarat pemberian gelar pahlawan nasional. Salah satunya soal tidak pernah tersangkut perkara hukum lima tahun.

"Ada poin dari Kementerian Sosial, ada list-nya, misal yang jelas larangan, tidak pernah tersangkut perkara hukum 5 tahun, atau dituntut 5 tahun," ucap pria yang juga anggota tim peneliti dan pengkaji gelar daerah (TP2GD) Jawa Tengah itu.

ADVERTISEMENT

Wasino menjelaskan setelah diusulkan ke Kementerian Sosial, nantinya tim dari Jakarta akan melakukan verifikasi. Dia lalu bercerita tentang kisah Hoegeng yang tak banyak diketahui masyarakat, yakni ketika menolak jabatan perdana menteri.

Kala itu, kata Wasino, Hoegeng pernah menolak jabatan perdana menteri di era Presiden Soeharto. Hal ini, kata Wasino, bisa dinilai baik atau buruk tergantung dari sudut pandang pribadi masing-masing.

"Sempat diminta duta besar tapi tidak bersedia. Lihat perspektifnya," ucapnya.

Wasino berpendapat Hoegeng layak mendapatkan gelar pahlawan nasional. Begitu pula dengan dua tokoh lain yang diusulkan yakni Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja, dan dr Kariadi.

"Saya berharap ketiganya lolos. Tiga tokoh ini mempunyai ciri khas sendiri, bidang kepahlawanannya juga sendiri," terangnya.

Selanjutnya sosok para tokoh yang diusulkan Pemprov Jateng sebagai pahlawan nasional...

Wasino lalu menjelaskan peran dr Kariadi yang namanya kini diabadikan sebagai salah satu rumah sakit terbesar di Semarang. dr Kariadi disebut berjasa memastikan isu racun di sumber air minum Siranda saat pertempuran lima hari di Semarang. Terlebih, dr Kariadi gugur saat menjalankan tugasnya pada 14 Oktober 1945 itu.

"Saat itu ada isu sumber air di Siranda diracun. Kalau penakut pasti tidak berani. Namun dr Kariadi berpikiran itu menyangkut kepentingan masyarakat banyak, tapi di tengah jalan ditembak," cerita Wasino.

"Di satu sisi kalau berjuang hingga meninggal ada poinnya (untuk gelar pahlawan). Pengorbanannya dengan nyawa untuk bangsa negara. dr Kariadi juga merupakan ilmuwan yang meneliti obat malaria," sambungnya.

Sementara itu, sosok Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja juga memiliki peran kepahlawanan yang berbeda. Tokoh asal Purbalingga itu memiliki peran dalam pendirian beberapa universitas termasuk Universitas Cenderawasih (Uncen) di Papua.

"Pak Soegarda di situ (Papua) mendirikan universitas, strategi buka peluang anak-anak Papua dapat pendidikan tinggi sebagai bukti pengabdian untuk Indonesia," ujar Wasino.

Usulan gelar pahlawan itu tertuang dalam Surat Gubernur Jawa Tengah bernomor 464/0009043 yang diterbitkan tanggal 16 Juni 2020. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya menerima usulan masyarakat dan data yang dilampirkan, kemudian tugas Pemprov Jateng melakukan verifikasi.

"Saya setuju, ada tiga. Pak Hoegeng, dr Kariadi dan Soegarda. Sudah kita kirim (ke Kementerian Sosial)," kata Ganjar usai rapat paripurna di kantor DPRD Jateng, Jumat (19/6).

Dalam surat tersebut disebutkan tim peneliti dan pengkaji gelar daerah (TP2GD) sudah meneliti dan mengkaji riwayat hidup kejuangan dari tiga tokoh tersebut yang hasilnya:

1. Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja telah berjasa dan mengabdi dalam bidang pendidikan nasional yang berlangsung hampir sepanjang hidup dan melebihi tugas yang diembannya serta nama beliau telah diabadikan menjadi nama Museum di Kabupaten Purbalingga.

2. Jenderal Polisi (Purnawirawan) Drs H Hoegeng Iman Santoso telah berjasa dan mengabdi dalam bidang Kepolisian Republik Indonesia, sebagai suri tauladan dalam sikap julur, integritas dan anti KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) serta nama beliau telah diabadikan menjadi nama Stadion di Kota Pekalongan, nama jalan di Kota Banjar Provinsi Jawa Barat dan nama rumah Sakit Bhayangkara di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesl Barat.

3. dr Kariadi telah berjasa dan mengabdi dalam bidang kesehatan masyarakat, ikut dalam pertempuran 5 hari di Semarang serta nama beliau telah diabadikan menjadi nama salah satu rumah sakit pemerintah terbesar di Jawa Tengah.

Halaman 2 dari 2
(ams/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads