Tradisi cukur rambut gimbal di dataran tinggi Dieng tetap dilakukan tahun ini. Meski tidak digelar besar-besaran seperti pada Dieng Culture Festival (DCF), warga melangsungkan tradisi tersebut di rumah dengan khidmat.
Seorang anak bernama Hafizul Aksa (6), warga Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur Banjarnegara menjalani ritual cukur rambut gimbal, Rabu (17/6) malam. Tidak disaksikan ribuan wisatawan, ritual ini hanya mengundang warga sekitar tempat tinggalnya.
Rambut anak semata wayang dari pasangan Tuwarno (34) dan Mualimah (28) ini sudah mulai tumbuh gimbal sejak usia 2 tahun. Seperti anak gimbal lainnya, sebelum tumbuh diawali dengan panas tinggi hingga kejang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini 5 Festival Unik yang Ada di Indonesia |
Untuk mencukurnya pun tidak sembarangan. Selain ada ritualnya, juga ada permintaan anak yang harus dipenuhi agar rumbut gimbal tidak tumbuh lagi setelah dicukur. Dalam ritual tersebut, Aksa minta dibelikan motor trail.
![]() |
Selain itu, Aksa juga meminta rambutnya dicukur menjelang masuk ke sekolah dasar (SD). Rencananya, tahun ini akan dimasukkan ke SD.
"Dan mintanya juga dicukur sebelum masuk SD. Tahun ini rencananya mau masuk SD. Saya berharap, Aksa terus sehat dan bisa menuntut ilmu dengan baik," harapnya.
Simak juga video 'Suhu di Dieng Kembali Normal, Embun Es Tak Terbentuk':
Halaman selanjutnya: Hidangan Khusus Ruwatan.....