.webp)
Kejaksaan Negeri Kudus mengamankan satu orang terkait penggeledahan kantor PDAM Kudus. Dewan Pengawas PDAM Kudus Dio Hermansyah menduga penggeledahan tersebut terkait jual beli jabatan.
"Dugaan, kalau informasi sebatas jual beli jabatan. Informasinya dugaan itu," kata Dio saat dihubungi detikcom, Kamis (11/6/2020).
Dio mengatakan, dalam penggeledahan tersebut ruang direktur PDAM Kudus disegel oleh Kejari Kudus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ruang direktur disegel. Betul. Tapi yang diamankan pegawai sebagai kepegawaian. Direkturnya ndak ikut, hanya satu," sebutnya.
Dio pun meminta kepada pegawai yang diamankan untuk mengikuti proses hukum yang berjalan. Langkah lebih lanjut terkait penggeledahan ini, pihaknya pun menyerahkannya kepada Pemkab Kudus.
Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo angkat bicara soal penggeledahan kantor PDAM Kudus tersebut.
"Mungkin di situ (Dewan Pengawas PDAM Kudus) ya, lebih cenderung ke pengawas ya. Karena pengawasan cenderung kan lebih tahu seluk-beluknya. Lebih tahu," kata Hartopo saat dihubungi detikcom.
Hartopo mengatakan, masih akan melakukan konfirmasi terkait penggeledahan PDAM Kudus. Dia pun belum bisa berbicara banyak soal langkah Pemkab Kudus terkait penggeledahan tersebut.
"Lebih jelasnya besok. Terus saya maksudnya kayak apa. Penangkapan seperti apa. Tangkap tangan atau seperti apa," ujarnya.
"Ya nanti lihat. Saya sendiri berdasarkan kajian. Kajian apa mungkin kabag perekonomian hukum seperti apa. Mekanisme seperti apa. Baru diputuskan sanksinya apa," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Kejari Kudus menggeledah dan menyegel ruang direktur PDAM Kudus. Satu orang juga diamankan terkait penggeledahan tersebut.
Kepala Kejaksaan Negeri Kudus Rustriningsih belum bersedia memberikan penjelasan soal penggeledahan di kantor PDAM Kudus.
"Tolong bantu kami. Besok saja, besok saja. Tolong bantu kami untuk bekerja sebaik-baiknya. Mohon maaf besok jam 10 kita sampaikan rilis," kata Rustriningsih saat ditemui wartawan di kantor Kejari Kudus.
