Jumlah kasus positif virus Corona (COVID-19) di Jawa Tengah terus meningkat. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyebut sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan.
"Bahwa ada peningkatan iya, peningkatannya di kabupaten tertentu iya. Seperti di Kota Semarang, yang terjadi di Pasar Kobong, Pasar Karanganyu. Bahkan bukan hanya rapid, tapi PCR tes. Jadi langsung saja hasilnya," kata Ganjar di rumah dinasnya, Rabu (10/6/2020).
Dari data Pemprov Jateng, sampai saat ini sebanyak 38.111 alat rapid test telah dibagikan oleh Pemprov Jateng dalam dua tahap. Tahap pertama, jumlah rapid test yang terdistribusi sebanyak 27.011 yaitu untuk Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebanyak 24.641, sementara untuk rumah sakit sejumlah 2.370. Dari jumlah tersebut yang sudah dilakukan pemeriksaan sebanyak 22.337 dengan hasil reaktif terdapat 809 orang, non reaktif ada 21.528.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk tahap kedua, yang didistribusikan ke 35 kabupaten/kota di Jateng ada 11.100. Sampai saat ini sudah dilakukan pemeriksaan terhadap 3.411 orang dengan hasil 94 di antaranya reaktif dan 3.317 non reaktif. Saat ini rapid test yang tersisa sebanyak 12.363.
"Rapid itu dipakai untuk pengecekan dan memang diketahui (penularannya) bukan hanya dari wilayahnya saja tapi berasal dari berbagai tempat," jelas Ganjar.
Ia mencontohkan di Desa Krincing, Kabupaten Magelang. Ganjar menyebutkan penambahan pasien Corona di sana cukup banyak karena tertular dari luar daerah yaitu klaster Ijtima Ulama Dunia Gowa. Bahkan dalam satu RT saja jumlah penularannya ada yang mencapai 27 orang.
"Di Desa Krincing Magelang itu dari klaster Gowa. Itu tinggi sekali. Maka kita cari dan berkali-kali saya meminta kawan-kawan yang dari Gowa melaporlah agar kita bisa melakukan penelusuran dengan baik," tandas Ganjar.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo dalam jumpa pers online mengatakan hingga saat ini untuk tes swab sudah dilakukan terhadap 29 ribu orang di 35 kabupaten/kota. Ditargetkan sampai bulan Juli 2020 bisa sampai 120 ribu orang.
"Kapasitas pengujian di Jawa Tengah saat ini bisa 900 sampai 1.000 tes setiap hari. Target sampai Juli 120 ribuan tes," kata Yuli.
"Kita dorong dengan target tes 3.500 orang per 1 juta penduduk. Tentu, tak akan bisa dalam waktu dekat ini, tetapi dalam beberapa bulan ke depan harus kami capai," imbuhnya.