Anggaran Pilkada Solo 2020 kembali bertambah menjadi Rp 11,1 miliar karena harus menyesuaikan protokol kesehatan. Pemkot Solo yang tengah kesulitan finansial meminta agar KPU Solo mengefisiensi dana yang ada.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo Ahyani menegaskan APBD Pemkot Solo sudah dianggarkan untuk penanganan virus Corona (COVID-19). Menurutnya, anggaran tambahan seharusnya dipenuhi dari APBN.
"Itu (tambahan anggaran Pilkada Solo) pakai APBN saja. Soalnya APBD sudah dianggarkan buat penanganan COVID-19," kata Ahyani saat dihubungi detikcom, Rabu (10/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemkot dalam APBD 2020 telah menganggarkan Rp 15 miliar untuk anggaran Pilkada 2020. Dengan bertambahnya kebutuhan Rp 11,1 miliar itu, Ahyani meminta KPU kembali melakukan efisiensi.
"Dana yang ada dicukup-cukupkan saja. Kalau APD-kan macam-macam harganya, bisa diefisienkan. Saya kira nanti cukuplah," katanya.
Diberitakan sebelumnya, anggaran Pilkada Solo 2020 kembali bertambah hingga mencapai Rp 11,1 miliar. Anggaran semakin membengkak terutama karena untuk memenuhi kebutuhan protokol kesehatan.
Sebelumnya, KPU Solo telah menghitung adanya penambahan Rp 10,1 miliar di luar dana yang sudah dianggarkan pada APBD 2020, yakni sekitar Rp 15 miliar. Setelah ada sejumlah perubahan, anggaran bertambah jadi Rp 11,1 miliar.
"Sebelumnya kita hitung Rp 10,1 miliar. Setelah dihitung kembali menjadi Rp 11,1 miliar," kata Ketua KPU Solo Nurul Sutarti saat dihubungi detikcom, hari ini.
Dana paling banyak digunakan untuk pemenuhan kebutuhan alat pelindung diri (APD), rapid test dan kelengkapan protokol kesehatan. Sisanya, dana digunakan untuk penambahan TPS.