Duka mendalam mengiringi pemakaman Kapten Cpn Fredy Vebriyanto Nugroho, korban jatuhnya helikopter TNI AD di Kendal. Sosok Kapten Fredy dikenang sebagai orang yang baik dan saleh.
"Di mata keluarga anaknya saleh, baik, sopan, dan kalau disuruh entengan (ringan tangan,red). Keluarga merasa kehilangan dia," kata paman Kapten Fredy, Suwandi (67) saat ditemui di TPU Kolombo, Sleman, DIY, Minggu (7/6/2020).
Suwandi mengaku mendengar kabar meninggalnya Kapten Fredy pada Sabtu (6/6) sekitar pukul 17.00 WIB. Dia sempat tak percaya keponakannya itu meninggal kecelakaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengar kabar jam 16.30 WIB kroscek ternyata benar," terangnya.
Suwandi mengenang terakhir berkomunikasi dengan keponakannya itu saat Lebaran kemarin. Dia menyebut Kapten Fredy tengah sekolah dan pamit tidak pulang ke Yogyakarta.
"Terakhir bertemu lewat telepon Lebaran. Fredy ini sedang sekolah izin, 'om besok tidak pulang ke Yogya karena sekolah. Mungkin sampai Juli'," bebernya.
Saksi Mata Jatuhnya Helikopter di Kendal: 6 Orang Selamat:
Dia menyebut keponakannya itu tinggal bersama keluarganya di Semarang.
"Kan anak istri di Semarang. Dia punya rumah di Semarang," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, Kapten Fredy merupakan salah satu dari empat prajurit TNI AD yang gugur usai kecelakaan helikopter di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6) kemarin. Selain Kapten Fredy, Kapten Cpn Kadek, Kapten Cpn Y Hendro, dan Lettu Cpn Wisnu juga gugur akibat kecelakaan helikopter itu.
Helikopter dengan nomor registrasi HA 5141 ini tengah melaksanakan misi latihan terbang endurance dengan materi terbang Tactical Manuver dan jatuh di Kecamatan Kaliwungu, Kendal pada pukul 13.40 WIB. Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Nefra Firdaus mengungkap, helikopter jatuh lalu terbakar.
"Setelah jatuh, Helikopter MI-17 ini terbakar dan menyebabkan empat orang crew meninggal dunia," ujar Nefra dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Sabtu (6/6).