Keinginan pasangan Edy Wundartono (37) dan Anita Fajariyanti (37) untuk menunaikan ibadah haji tertunda untuk kedua kalinya. Tahun ini mereka batal berangkat berhaji setelah pemerintah membatalkan pemberangkatan haji 2020.
"Kami sudah menunggu sembilan tahun, saat akan berangkat malah ada penundaan," kata Anita di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Kulon Progo, Selasa (2/6/2020).
Anita merupakan aparatur sipil negara (ASN) di Dinas Kominfo, sedangkan suaminya polisi yang berdinas di Polres Kulon Progo. Untuk menunaikan rukun Islam kelima ini, keduanya sudah mendaftar sejak tahun 2011. Semestinya pasangan yang tinggal di Desa Depok, Kecamatan Panjatan, Kulon Progo ini sudah berangkat 2019 kemarin. Namun mereka membatalkan karena sang suami sedang sekolah dan tidak bisa mengajukan izin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya selama masa pandemi virus Corona (COVID-19), mereka sempat khawatir akan adanya penundaan. Namun sampai dengan bulan Ramadhan, tidak ada informasi lebih lanjut. Bahkan mereka juga membayarkan biaya pelunasan haji pada pertengahan Ramadhan.
"Kita terima saja, sebenarnya sudah pengin segara haji. Kecewa pasti ada meski sedikit," katanya.
Untuk melaksanakan haji, mereka telah mengikuti manasik haji sejak 2018 lalu. Tidak hanya materi, mereka juga menyiapkan mental dan kondisi fisik. Setiap minggu mereka selalu berolahraga untuk menjaga kebugaran.
"Semoga Corona segera berakhir, dan haji dan umroh bisa dibuka kembali," katanya.
Sementara sang suami, Edi Wundartono mengatakan sebagai jemaah hanya bisa mengikuti petunjuk dari pemerintah. Keputusan membatalkan ini pasti sudah dipertimbangkan dengan matang. Salah satunya untuk memutus mata rantai penyebaran Corona.
"Ini tidak dibatalkan, hanya ditunda. Pasti sudah diperhitungkan oleh negara baik Indonesia ataupun Arab Saudi," katanya.
Meski demikian, Edi juga mengaku kecewa keinginan untuk beribadah di tanah suci harus tertunda. Namun itu tidak masalah demi kebaikan semua umat Islam.
"Karena ini urusan untuk beribadah pasti kecewa, tetapi kami yakin ini untuk kebaikan," ujarnya.
Terpisah, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kulon Progo, Nur Rahmawan Sugiharta mengatakan, di Kulon Progo ada 254 calon jemaah haji yang batal berangkat tahun ini. Mereka sudah siap secara administrasi dan tinggal berangkat pada akhir Juni mendatang. Bahkan paspor dan seragam jemaah juga sudah dibagikan. Namun pandemi Corona menjadikan pemerintah membatalkan pemberangkatan jemaah haji tahun ini.
"Ada 254 daftar jemaah haji tahun ini yang ditunda keberangkatannya," ujarnya.