Pemkab Sragen memulai rangkaian rapid test di seluruh kecamatan di wilayah tersebut. Pemkab menargetkan 10 ribu sampel rapid test dari total 20 kecamatan, untuk mendapatkan gambaran riil sebaran virus Corona atau COVID-19 di Sragen.
Di hari pertama, Pemkab Sragen mengambil 289 sampel dari beberapa desa di wilayah Kecamatan Sambirejo. Hasilnya, satu orang dinyatakan reaktif.
"Mulai hari ini kami akan melakukan rapid test untuk warga Sragen yang tersebar di 20 kecamatan. Kita harapkan dengan begini kita bisa melihat data sebaran COVID-19 secara lebih komprehensip," ujar Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati kepada wartawan, Senin (1/6/2020).
Rapid test ini, lanjutnya, menyasar beberapa komponen masyarakat, di antaranya relawan COVID-19 desa, pelaku perjalanan, ibu hamil yang berisiko tinggi, pedagang pasar, pembeli dan pada tokoh agama. Menurut Yuni, hingga saat ini respon masyarakat baik terlihat dari banyaknya warga yang mendaftar rapid test.
"Apresiasi masyarakat baik, apalagi para pelaku perjalanan membutuhkan surat sehat yang melampirkan hasil rapid test. Ini juga menjawab pertanyaan masyarakat kenapa rapid test di rumah sakit harus bayar, sedangkan di sini tidak," papar Yuni.
"Ini rapid test yang kita beli dari APBD yang memang digunakan untuk melihat sebaran COVID-19. Harapannya satu persen dari total populasi Sragen bisa kita lakukan checking," terang Yuni.
Yuni melanjutkan, saat ini pihaknya menyedialan tiga ribu unit rapid test. Pemkab juga sudah memesan lima ribu unit rapid test lagi untuk memenuhi kebutuhan minimal 10 ribu sampel dari seluruh wilayah di Sragen.
"Kita ambil sampel darah, nanti diproses di labkesda. Kalau hanya cek sebenarnya satu jam saja bisa, tapi yang kita siapkan kan bukan hanya hasilnya. Kita siapkan surat sehat, administrasinya. Besok kita serahkan ke peserta test," imbuh Yuni.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen menyatakan total peserta rapid test di Kecamatan Sambirejo mencapai 289 orang. Hasilnya satu orang dinyatakan reaktif.
"Total kita ambil 289 sampel dari beberapa desa di Kecamatan Sambirejo. Hasilnya satu orang reaktif, sementara sisanya negatif. Untuk yang reaktif akan segera kita tindak lanjuti dengan swab," kata Hargiyanto.