3 balon udara kembali jatuh di wilayah permukiman penduduk di Kecamatan Ceper dan Wedi, Kabupaten Klaten. Balon udara dari plastik itu tidak menyebabkan kerusakan sebab api yang dibawanya sudah padam.
"Balon jatuh di tengah kampung Minggu (31/5) malam sekitar pukul 21.30 WIB. Tersangkut di pohon waru dekat rumah warga," ungkap Lestari, warga Dusun Semen Desa Meger, Kecamatan Ceper pada detikcom, Senin (1/6/2020) pagi.
Lestari mengatakan saat jatuh balon dari bahan plastik bening dan lakban itu sudah padam. Apinya sudah tidak menyala dari arangnya. "Apinya sudah padam dan tersisa arang. Oleh warga langsung diturunkan sebab takut berbahaya," lanjut Lestari.
Balon udara tersebut, tambah Lestari, tidak ditempeli mercon atau barang apapun. Panjangnya 3-4 meter. " Panjangnya 3-4 meter. Oleh warga dimanfaatkan plastiknya untuk alas," jelas Lestari.
Di Desa Brangkal, Kecamatan Wedi 2 balon udara juga mendarat. Satu balon jatuh di permukiman dan satu jatuh di tepi dusun.
"Ada 2 balon yang sampai desa kami. Ditemukan warga pada Minggu (31/5) sore sekitar pukul 16.00 WIB," kata Kades Brangkal, Sriyanto kepada detikcom.
"Ada yang di persawahan dan di permukiman. Semua posisinya sudah tidak ada apinya karena padam," sambung Sriyanto.
Balon tersebut, terang Sriyanto, terbuat dari plastik polos dan tidak ada benda lain yang disertakan. Panjangnya sekitar 10 meter sehingga jika jatuh membawa api sangat berbahaya.
"Panjangnya sekitar 10 meter. Kata warga asalnya dari arah selatan karena angin dari selatan saat kejadian," pungkas Sriyanto.
Sebelumnya diberitakan 3 balon udara jatuh di kawasan lereng Gunung Merapi di Klaten tapi tidak menyebabkan kebakaran. Satu balon jatuh di Desa Kanoman, Kecamatan Karangnongko, satu di Desa Balerante dan satu lagi di Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, (26/5).