Dari Klaster Pasar Kobong Semarang, Keluarga-Tetangga Pedagang Kena Corona

Dari Klaster Pasar Kobong Semarang, Keluarga-Tetangga Pedagang Kena Corona

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Kamis, 28 Mei 2020 20:09 WIB
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Kamis (28/5/2020).
Foto: Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. (Dok Humas Pemkot Semarang)
Semarang -

Hasil tes swab acak sebanyak 100 sampel di Mall Paragon Semarang seluruhnya negatif. Namun dari penelusuran di klaster Pasar Kobong Semarang ternyata jumlah kasus positif virus Corona atau COVID-19 bertambah, baik dari pedagang dan keluarganya.

"Ada 28 (positif virus Corona) itu perinciannya yang 11 warga luar Semarang yang 17 warga Semarang, ini baru temuan dari hasil acak itu," jelas Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau Hendi kepada detikcom di kantornya, Kamis (28/5/2020).

Sebelumnya, klaster Pasar Kobong Semarang berawal dari delapan orang reaktif rapid test virus Corona. Kemudian dari hasil pelacakan delapan orang itu terungkap orang di sekitar mereka yakni keluarga dan tetangganya di daerah Pedurungan, Semarang terkena Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kita tracking itu, siapa saja pedagang yang waktu itu positif, mereka ketemu dengan siapa saja? Entah itu dengan keluarganya, yang lebih ironis ada keluarga di Pedurungan yang bapaknya pedagang di Pasar Kobong, istrinya positif, anaknya positif, beberapa tetangganya positif," ujarnya.

Hendi menjelaskan pihaknya belum bisa menganalisis pasti dari mana awal penularan di Pasar Kobong. Sebab menurutnya, ada beberapa kemungkinan mulai dari datangnya pasokan ikan di sana yang berasal dari berbagai daerah atau juga dari peredaran uang.

ADVERTISEMENT

"Iya, bisa juga (karena uang), karena seseorang yang kemudian menderita COVID-19, lewat droplet-nya, kemudian lewat tangan yang tidak terjaga kebersihan dan membawa uang itu dan untuk transaksi maka itu bisa menyebar," kata Hendi.

Sementara itu, Hendi mengungkap hasil tes swab acak di mal dan kafe di daerah Rinjani Semarang hasilnya negatif. Kemudian 2 orang reaktif rapid test di Pasar Peterongan dan Karangayu sudah menjalani tes swab.

"Temuannya baru di pasar ya, ada yang reaktif dua itu di Pasar Peterongan dan Karangayu, setelah di-swab hasilnya negatif," katanya.

Dalam kesempatan ini, Hendi meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan dan menjaga kebersihan. Ia menyayangkan masih ada masyarakat yang tidak patuh bahkan marah-marah saat diingatkan.

"Sampai tadi malam pun, teman-teman patroli masih temukan rombongan warga Semarang yang nongkrong di luar tanpa masker. Kemudian mereka juga diingatkan malah marah-marah. Saya rasa ini perlu gerakan bersama untuk kita tetap menerapkan SOP kesehatan di diri kita dan lingkungan kita," tuturnya.

Menurutnya, penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) di Semarang sempat mampu menekan jumlah kasus Corona. Hendi menjelaskan jumlah positif Corona sempat turun hingga berjumlah 47 orang, namun sejak menjelang Lebaran terus naik dan hari ini tercatat ada 87 orang.

Hendi melanjutkan, untuk toko atau tempat makan yang melanggar jam operasional di masa PKM akan ditutup. Namun untuk masyarakat yang bandel sampai hari ini baru kena sanksi sosial.

"Untuk masyarakat yang bandel dan tidak pakai masker sampai hari ini yang paling berat disuruh push up," tutup Hendi.

Halaman 2 dari 2
(sip/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads