Jangan Lengah! 6 Warga Klaten Meninggal Gegara DBD Saat Pendemi Corona

Jangan Lengah! 6 Warga Klaten Meninggal Gegara DBD Saat Pendemi Corona

Achmad Syauqi - detikNews
Kamis, 28 Mei 2020 13:45 WIB
Kantor Dinas Kesehatan Pemkab Klaten.
Foto: Kantor Dinas Kesehatan Pemkab Klaten. (Achmad Syauqi detikcom)
Klaten -

Di tengah pandemi virus Corona atau COVID-19, jumlah korban tewas akibat demam berdarah dengue (DBD) di Klaten terus bertambah. Sejak awal tahun hingga sekarang ada enam warga yang meninggal gegara DBD.

"Sampai saat ini ada tambah dua yang meninggal. Sebelumnya empat orang sehingga total enam orang yang meninggal," kata kepala Dinas Kesehatan Pemkab Klaten dokter Cahyono Widodo di Pendapa Pemkab Klaten, Kamis (28/5/2020).

Cahyono menyebut hingga Maret 2020 tercatat ada empat orang meninggal karena DBD. Namun, jumlah korban itu bertambah hingga Mei 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terjadi penambahan dua orang meninggal di pekan 20. Totalnya sampai saat ini sejak Januari ada enam orang," lanjut Cahyono.

Terpisah, Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan dari laporan terakhir ada enam orang meninggal. Mulyani menyebut pihaknya perlu mencegah bertambahnya kasus warga meninggal karena DBD.

ADVERTISEMENT

"Sampai dengan saat ini ada enam warga Klaten yang meninggal karena DBD. Untuk itu saya minta kepada Sekda dengan TP PKK kabupaten, kecamatan, desa sampai Pokdarwis melakukan kegiatan gotong-royong penanganan sarang nyamuk," tutur Mulyani.

Mulyani meminta warganya menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, dia juga berpesan agar tim PKK makin gencar melakukan pemantauan jentik nyamuk.

"PKK sudah biasa membantu Pemkab kaitan dengan 10 program pokok PKK untuk kebersihan lingkungan. Jadi Ketua TP PKK kabupaten dan jajaran untuk ikut menekan serangan DBD," terang Mulyani.

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Klaten dokter M Husen Prabowo mengatakan penanganan antara DBD dan COVID-19 jelas berbeda.

"Ada dua hal berbeda DBD dan COVID. DBD angka kematian di Klaten tinggi sebab sudah ada enam orang meninggal dan COVID belum ada," terang Husen.

Dia menjelaskan sumber penularan DBD dan COVID-19 berbeda, sehingga penanganannya juga berbeda.

"Kalau COVID tidak mungkin kita musnahkan orangnya. Untuk DBD kita bisa musnahkan sarang nyamuknya dan ini bisa dilakukan dengan gotong royong," pungkas Husen.

Halaman 2 dari 2
(ams/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads