Sebanyak 25 orang warga Desa Sengon, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah menjalani rapid test. Mereka diperiksa karena pernah kontak dengan seorang pasien virus Corona (COVID-19) yang kabur dari rumah sakit di Jakarta dan nekat mudik ke Brebes.
"Hasil tracking petugas muncul 25 nama yang berhubungan dan menjalin kontak dengan pasien ini. Sehingga hari ini, kami tes darahnya," kata Kepala Gugus Tugas COVID-19 Kecamatan Tanjung, Adhi Supriadi saat memantau jalannya rapid test, Rabu (27/5/2020).
Mereka diperiksa oleh petugas Puskesmas Tanjung. Adhi menjelaskan, 25 orang ini terdiri dari keluarga inti pasien, tetangga, tukang becak, anggota karang taruna, sopir ambulans desa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama berada di Sengon, pasien ini memang sempat berkeliaran ke mana-mana. Sehingga terjadi interaksi dengan orang-orang di sekitarnya," ujar Adhi.
Selain rapid test, 25 orang ini juga diberi suplemen vitamin untuk meningkatkan imunitas tubuh. Mereka juga diminta untuk menjalani karantina mandiri di tempat tinggal masing-masing.
Bagi keluarga pasien, pemeriksaan ini untuk kedua kalinya. Sebelumnya mereka telah diperiksa dengan metode yang sama pada Minggu (24/5).
"Keluarga pasien sekarang sudah dua kali diperiksa. Kalau warga hasil tracking ini adalah pemeriksaan yang pertama," ungkap Adhi.
Untuk hasil pemeriksaan kali ini, lanjutnya, tidak ada yang reaktif. Namun demikian, pihaknya akan melakukan pemeriksaan tahap berikutnya dua pekan mendatang untuk memastikan ada tidaknya penularan virus Corona.
Sementara, salah satu warga Sengon yang ikut rapid test, Rawin (53) mengaku sempat bertemu pasien saat akan membayar utang.
"Bertemu biasa saja. Dia membayar utang," ucap Warin.
Diberitakan sebelumnya, seorang warga di Desa Sengon, Kecamatan Tanjung, Brebes dievakuasi Gugus Tugas COVID-19 ke RSUD Brebes untuk diisolasi. Warga ini disebut kabur dan mudik saat menjalani perawatan di rumah sakit di Jakarta.
"Ada laporan dari Jakarta bahwa ada orang (warga Desa Sengon) yang seharusnya dirawat karena positif tapi hilang. Bisa dikatakan melarikan diri dari rumah sakit," kata Ketua Gugus Tugas COVID-19 Kecamatan Tanjung, Adhi Supriadi, Senin (25/5).
Pria berinisial S (44) itu dilaporkan kabur saat menjalani perawatan di rumah sakit di Kemayoran, Jakarta pada 20 Mei lalu. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang ini tiba di rumah Brebes pada 22 Mei pukul 07.00 WIB.
Saat kabur, warga itu berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan tinggal menunggu hasil swab. Tidak lama, kata Adhi, hasil swab keluar pada 23 Mei 2020 dengan hasil positif.
"Hasil swab keluar dari rumah sakit pada 23 Mei 2020 dan dinyatakan positif COVID-19," ungkapnya.
Dari keterangan yang diperoleh petugas, tiga hari sejak kedatangan di rumah keluarga, pria ini tidak melapor ke petugas Gugus Tugas desa setempat. Bahkan sempat bepergian ke sejumlah tempat.
"Selain menjalin kontak dengan anggota keluarga di rumah, S ini sempat pijat dan mendatangi seseorang untuk membayar utang. Dia juga waktu pulang satu mobil dengan empat penumpang travel lain," terang Adhi.