Setelah sepekan tanpa penambahan kasus, Kota Solo kini mencatatkan tambahan empat kasus baru virus Corona atau COVID-19. Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo pun belum akan mencabut status kejadian luar biasa (KLB) Corona.
Status KLB sedianya akan berakhir pada 29 Mei 2020. Namun masih belum ditentukan kembali KLB akan diperpanjang sampai kapan.
"Status KLB belum kita cabut, karena hari ini ada empat penambahan kasus. Masyarakat harus tahu adanya penambahan ini agar tidak seenaknya sendiri," kata Rudy di Balai Kota Surakarta, Selasa (26/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy menambahkan meski belajar mengajar siswa sekolah baru akan dimulai Juli 2020 pihaknya juga belum memastikan apakah para siswa ini akan mulai belajar di sekolah.
"Sekolah nanti Juli masih kita pikirkan. Kemarin anak-anak saya pancing, saya ajak sepedaan ternyata mereka bilang nanti saja setelah kondisi aman. Jadi mereka sudah punya kesadaran," terang Rudy.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan penambahan empat orang tersebut berasal dari Semanggi dan klaster Joyotakan.
"Satu orang dari Semanggi, kelihatannya transmisi lokal. Tiga lainnya dari Joyotakan yang kemarin warganya kita rapid test semua," kata Ning.
Selain itu, petugas Dinkes juga telah melakukan rapid test di sejumlah titik. Yakni di pusat perbelanjaan, pasar burung, dan puskesmas.
Dari hasil rapid test tersebut, terdapat sejumlah orang yang menunjukkan reaktif. Mereka antara lain pedagang pasar burung, SPG mal dan tenaga kesehatan.
"Hari ini kita swab mereka. Semoga hasilnya negatif semua," harapnya.
Adapun dengan penambahan empat orang positif virus Corona, jumlah akumulasinya mencapai 33 orang. Rinciannya, tujuh orang dirawat, 22 orang sembuh, empat orang meninggal dunia.