Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menggelar rapid test di dua pasar tradisional di Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Hasilnya dua orang reaktif.
Wakil Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid mengatakan, tim gugus tugas menggelar rapid test secara acak di pasar tradisional Sorogenen dan Grogolan siang tadi.
Di Pasar Grogolan dari rapid test terhadap 57 orang pedagang dan pembeli secara acak, hasilnya dua reaktif. Sedangkan di Pasar Sorogenen, dari 47 rapid test semuanya negatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada dua yang reaktif (COVID-19). Satu pembeli dan satu pedagang. Satu dari Batang dan satu Kota Pekalongan," kata Aaf, sapaannya, Jumat (22/5/2020).
Dengan adanya temuan dua orang yang reaktif tersebut, Pemkot Pekalongan langsung melakukan koordinasi ke Pemkab Batang guna langkah selanjutnya.
"Untuk yang dari Batang sudah kita tindaklanjuti ke Batang dan pemberitahuan kepada orang yang bersangkutan juga," ujar Aaf.
Sedangkan warganya yang diketahui reaktif, pihaknya juga telah melakukan tracing kepada yang bersangkutan maupun keluarganya.
"Yang di Kota Pekalongan sudah ditelusuri riwayat perjalanannya dan besok akan ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan untuk melakukan tes selanjutnya," kata Aaf.
Saat ini, warganya yang reaktif tersebut telah disarankan untuk melakukan karantina mandiri.
Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Pekalongan menggelar rapid test massal di Pasar Sorogenen dan Pasar Grogolan, Jumat (22/5) siang. Rapid test tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini bagi masyarakat Kota Pekalongan khususnya yang berada di pasar. Rapid test dilakukan secara acak, baik ke pedagang maupun pengunjung pasar.