Update Corona di Yogya 21 Mei: 215 Positif dan 8 di Antaranya Meninggal

Update Corona di Yogya 21 Mei: 215 Positif dan 8 di Antaranya Meninggal

Pradito Rida Pertana - detikNews
Kamis, 21 Mei 2020 17:36 WIB
Poster
Ilustrasi. Foto: Edi Wahyono
Yogyakarta -

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) mengungkap ada penambahan 6 kasus positif virus Corona atau COVID-19 menjadi 215 kasus. Di mana 2 dari 6 kasus itu merupakan tenaga kesehatan (nakes).

Sedangkan untuk pasien yang sembuh hari ini bertambah 8 orang sehingga jumlah kasus sembuh menjadi 105. Selain itu, terdapat dua pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia sebelum hasil swabnya keluar.

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih mengatakan, bahwa penambahan 6 kasus hari berasal dari hasil tracing terhadap beberapa klaster di DIY. Seperti halnya klaster jemaah tablig dan klaster Indogrosir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini ada penambahan sebanyak 6 kasus. Sehingga jumlah kasus positif COVID-19 di DIY menjadi 215 kasus," kata Berty melalui keterangan tertulis, Kamis (21/5/2020).

Berty menjelaskan, tambahan enam kasus tersebut yakni:
1. kasus 212, laki-laki 57 tahun
2. kasus 213, laki-laki 16 tahun warga Sleman;
3. kasus 214, perempuan 22 tahun warga Sleman;
4. kasus 215, laki-laki 19 tahun warga Sleman;
5. kasus 216, perempuan 43 tahun warga Bantul
6. kasus 217, perempuan 35 tahun warga Kota Yogyakarta.

ADVERTISEMENT

Berty mengungkap dua orang di antaranya meruapakan tenaga kesehatan RSUP dr Sardjito.

"Untuk riwayat kasus 212 adalah pendatang dari Depok, Jabar (Jawa Barat), kasus 213 anak jamaah tablig Gowa, kasus 214 dan kasus 215 karyawan Indogrosir. Sedangkan kasus 216 dan kasus 217 tenaga kesehatan RSS (Rumah Sakit Sardjito), untuk kasus 217 domisilinya di Gunungkidul," ucapnya.

Berty melanjutkan, terdapat alasan yang membuat pihaknya menyebut saat ini ada 215 kasus positif COVID-19 di DIY. Hal tersebut karena untuk kasus 17 dikembalikan ke daerah asal yakni, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah dengan status meninggal dunia.

Selain itu, atas kebijakan dari Public Health Emergency Operating Center (PHEOC), untuk kasus 37 dikembalikan ke daerah asalnya yakni, Pemalang, Jawa Tengah.

Meski terdapat penambahan kasus positif, Berty menuturkan terdapat penambahan 8 orang pasien Corona yang sembuh hari ini, yakni:

1. kasus 86, perempuan 46 tahun warga Bantul;
2. kasus 100, laki-laki 36 tahun warga Bantul;
3. kasus 145, perempuan 14 tahun warga Bantul
4. kasus 159, laki-laki 25 tahun warga Bantul.
4. kasus 164, perempuan 33 tahun warga Bantul
5. kasus 172, perempuan 19 tahun warga Bantul
6. kasus 173, perempuan 29 tahun warga Gunungkidul 7. kasus 174, laki laki 7 tahun warga Gunungkidul.

"Laporan kasus sembuh, dilaporkan hasil pemeriksaan 2 kali negatif sebanyak 8 kasus. Sehingga jumlah kasus sembuh menjadi 105 kasus," ujar Berty.

Selain itu, terdapat pula dua orang PDP yang meninggal dunia hari ini. Kedua pasien tersebut telah menjalani pengambilan sampel untuk tes swab dan sebelumnya memiliki penyakit bawaan atau comorbid.

Perlu diketahui, hingga hari ini jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di DIY mencapai 1.375 orang. Dari angka tersebut, 215 di antarnya dinyatakan positif virus Corona dengan rincian 105 sembuh dan 8 orang meninggal dunia. Sedangkan dari hasil uji swab, dari 1.375 PDP, sebanyak 981 orang di antarnya dinyatakan negatif.

Sisanya yakni, 179 orang PDP masih menunggu hasil tes swab. Dari 179 orang tersebut, 23 di antaranya meninggal dunia. Sedangkan untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di DIY saat ini ada 6.213 orang.

Sementara itu, Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Banu Hermawan membenarkan jika RSS merawat 2 nakes yang positif COVID-19. Namun, 2 nakes tersebut tidak tertular dari pasien yang ada di RSS.

"Dua nakes tersebut tidak merawat ataupun tidak tertular dari pasien yang ada di RSUP Dr Sardjito. Namun, hasil tersebut di dapat dari tracing masal terhadap tenaga medis RSUP Dr Sardjito yang berada di salah satu ruang perawatan dimana kedua nakes bertugas," katanya melalui keterangan tertulis.

Menyoal alasan tracing di salah satu ruang perawatan tersebut, Banu menyebut karena ada satu residen yang ditemukan positif COVID-19 dan bertugas di ruangan tersebut.

"Residen ini tidak menangani secara langsung pasien COVID-19 (bukan residen di kamar isolasi covid). Namun yang bersangkutan memang pernah bersinggungan dengan salah satu pasien COVID-19 yang sudah mengalami tes swab dua kali dengan hasil negatif," ucapnya.

Terkait kondisi kedua nakes tersebut, Banu menjelaskan bahwa keduanya dalam kondisi yang cukup baik. Bahkan, keduanya tidak mengalami demam.

"Dua perawat tersebut, awalnya tidak mengalami gejala, dan baru muncul batuk batuk beberapa hari setelah kontak dengan residen positif tersebut. Kondisi mereka saat ini cukup baik, sadar dan tidak muncul gejala demam," kata Banu.

Halaman 2 dari 2
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads