Suasana Pasar Beringharjo Yogyakarta menjelang lebaran tampak sepi hari ini. Suasananya lengang dan para pedagang mengeluh pendapatannya menurun drastis.
Pantauan detikcom, Kamis (21/5/2020) pukul 10.00 WIB, suasana lengang tampak mulai dari depan pintu masuk utama Pasar Beringharjo. Sesekali tampak beberapa pengunjung mencuci tangan di wastafel portabel sebelum masuk ke pasar tersebut.
Selain mencuci tangan, pengelola Pasar Beringharjo juga mewajibkan para pengunjung untuk mengenakan masker. Bahkan, sebelum masuk para pengunjung harus menjalani pemeriksaan suhu tubuh terlebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memasuki pasar, tampak tidak semua pedagang pakaian membuka kiosnya, karena itu suasana di dalam pasar cenderung sepi. Tak hanya itu, pengunjung di sektor pakaian yang setiap menjelang lebaran padat saat ini terbilang sepi.
Padahal setiap menjelang hingga sepanjang lebaran, pasar ini menjadi pusat keramaian. Kemacetan hampir terjadi sepanjang hari. Pembeli berdesakan di dalamnya untuk membeli batik atau kerajinan lain khas Yogyakarta.
Rita (51), salah seorang pedagang pakaian di Pasar Beringharjo membenarkan hal tersebut. Menurutnya, kondisi sepi ini terjadi sejak mewabahnya COVID-19 di DIY.
![]() |
"Ya memang sepi seperti ini mas sejak ada Corona. Jadi bisa dibilang hari biasa sama jelang lebaran tidak ada peningkatan pengunjung alias sepi banget seperti ini," katanya saat ditemui detikcom, Kamis (21/5/2020).
Rita melanjutkan, bahwa kondisi tersebut otomatis membuat pemasukan menurun drastis. Pasalnya, dalam sehari dia hanya mampu menjual beberapa potong pakaian saja.
"Hari ini belum ada pembeli, kalau kemarin (Rabu 20/5) dalam sehari hanya ada pembeli 1. Padahal saya kalau buka (kios) mulai jam 8 (pagi) sampai jam 3 (sore), ya semoga hari ini laku banyak mas," ucapnya dengan penuh harap.
![]() |
Untuk sedulur yang tak bisa mudik ke Yogya lebaran kali ini, jangan sedih. Yuk, gabung di acara Pulang Kampung Digital bareng detikcom.
Pulang Kampung Digital ke Yogyakarta akan berlangsung pada pukul 20.00 WIB malam nanti. Sejumlah tokoh Yogyakarta akan menyambut dan menemani perjalanan pulang kampung para sedulur.
Para tokoh tersebut terdiri dari GKR Hayu, Didik Nini Thowok, Gus Miftah, Gundhissos, Kelik Pelipur Lara, Putri Ariani, Anang Batas, Ki Seno Nugroho, Marzuki 'Kill the DJ', dan Pongki Barata. Acara ini akan dipandu oleh MC kocak Yogya, Alit Jabang Bayi.
Sedulur bisa berinteraksi dengan para tokoh di atas melalui live streaming. Biar lebih afdol, sudah ada oleh-oleh khas Yogyakarta yang sudah disiapkan, mulai dari wedang uwuh, geplak salak, bakpia, gatot kering, sampai kain lurik.
![]() |
Melalui program ini, sedulur Yogya bisa ikut membantu para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang penjualannya menurun dampak dari pandemi virus Corona atau COVID-19.
Sedulur harus memiliki tiket yang akan dipakai untuk membeli oleh-oleh di atas. Tiket bisa dibeli melalui detikevent dengan memilih tujuan pulang kampung, serta jenis tiket yang diinginkan.
Berikut ini jenis tiket dan oleh-oleh yang bisa sedulur dapatkan:
Tiket PESAWAT: Rp 500.000
Wedang uwuh, bakpia, gudeng kalengan, tiwul kering, gatot kering, rengginang, kain lurik dan tas enceng gondok.
Tiket KERETA: Rp. 250.000
Wedang uwuh, geblek kering, gatot kering, minuman cokelat, enting-enting jahe kacang dan kerajinan topeng.
Tiket BUS: Rp.150.000
wingko kering, wedang uwuh, dan geplak salak.
NEBENG: GRATIS
Yuk, dapatkan tiket Pulang Kampung Digital ke Yogyakarta di sini.