2 Pedagang Kena Corona, Pasar Juwangi Boyolali Disasar Rapid Test Massal

2 Pedagang Kena Corona, Pasar Juwangi Boyolali Disasar Rapid Test Massal

Ragil Ajiyanto - detikNews
Minggu, 17 Mei 2020 03:17 WIB
Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S Survivalina, Sabtu (16/5/2020).
Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S Survivalina, Sabtu (16/5/2020). (Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom)
Boyolali -

Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Boyolali bakal melakukan rapid test terhadap pedagang di Pasar Juwangi. Hal ini dilakukan karena di pasar di wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Grobogan itu ada dua pedagang positif terpapar virus Corona.

"Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Gugus Tugas Kabupaten Boyolali besok Senin (18/5/2020) akan melaksanakan pemeriksaan screening dengan rapid test di Pasar Juwangi. Karena kita perkirakan kontak erat di pasar ini belum terjaring sepenuhnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Ratri S Survivalina dalam keterangan pers di kantornya, Sabtu (16/5/2020).

Dijelaskannya, rapid test sebelumnya sudah dilakukan di pasar tersebut. Saat itu ada 13 orang yang dilakukan dan hasilnya semuanya non reaktif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin juga sudah kita lakukan rapid test pada 13 orang, tapi semuanya non reaktif. Tapi kita berupaya untuk memberikan keamanan kepada seluruh masyarakat Boyolali, ini kita jaring sebanyak mungkin nanti di Pasar Juwangi untuk pemeriksaan rapid test bagi pedagang-pedagang yang ada di sana," ujar dia.

Screening massal dengan rapid test tersebut dilakukan, jelas dia, karena di Pasar Juwangi sudah muncul dua kasus positif. Ada dua pedagang yang dinyatakan positif terpapar virus Corona. Satu pedagang merupakan warga Juwangi dan satu pedagang adalah warga Kabupaten Grobogan.

ADVERTISEMENT

"Jadi sudah terjadi transmisi lokal (di Pasar Juwangi)," katanya.

"Tapi karena di pasar itu terjadi proses interaksi masyarakat yang berdampak pada masalah ekonomi, maka kami perlu untuk mengambil langkah melakukan screening secara massal yang tujuannya adalah memberikan rasa aman kepada masyarakat, supaya juga di pasar itu tidak lagi bertambah adanya transmisi lokal," imbuh Lina, sapaannya.

Dari rapid test tersebut, jika ditemukan ada yang reaktif, maka dapat segera mendapat penanganan. Selain itu juga bisa segera dilakukan pengamanan-pengamanan sesuai protokol kesehatan.

"Semoga nanti hasilnya juga cukup menggembirakan, artinya tidak banyak yang ditemukan reaktif. Kalaupun ditemukan ada yang reaktif bisa dideteksi secepat mungkin dan bisa ditangani dengan sebaik-baiknya," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/mbr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads