Hingga 21 hari pelaksanaan Operasi Ketupat Progo 2020, Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat ada 11.856 kendaraan yang diperiksa saat masuk wilayah DIY. Sebanyak 504 di antaranya diminta putar balik.
"Selama 21 hari pelaksanaan Operasi Ketupat Progo 2020 dari 24 April hingga 14 Mei, Polda DIY mencatat ada 11.856 kendaraan dan 504 di antaranya diminta untuk putar balik," kata Kabid Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/5/2020).
Yuliyanto menjelaskan prioritas dalam operasi ini yakni pada upaya penyekatan di titik perbatasan jalan utama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada empat pos utama yakni Tempel, Prambanan, Temon dan Bedoyo. Sasaran dari operasi ini yakni kendaraan yang berasal dari zona merah," bebernya.
Lebih lanjut, berdasarkan data dari pihak kepolisian tercatat dari 21 hari operasi sebanyak 3.377 kendaraan diperiksa di Temon, 3.838 di Tempel, 4.004 di Prambanan dan 843 di Bedoyo.
"Untuk kendaraan yang diputar balik, total 504 kendaraan dan paling banyak di check point Prambanan sejumlah 177 kendaraan," ungkapnya.
Selama operasi, Yuli mengungkapkan kendaraan yang diminta untuk putar balik paling banyak yakni kendaraan roda empat.
"Paling banyak roda empat, di Prambanan itu dari data ada 158 kendaraan, Tempel 100 kendaraan, Bedoyo 102 dan Temon 87 kendaraan," katanya.
Selain itu, Polda DIY juga turut mengamankan jalur alternatif selama pelaksanaan operasi. Polisi juga mencatat sebanyak 28 kejadian kecelakaan.
"Ada 28 kecelakaan yang luka berat ada empat dan kerugian materi Rp 9,4 juta," tutupnya.