Pentas Live Streaming, Dalang Boyolali Galang Donasi Pandemi COVID-19

Pentas Live Streaming, Dalang Boyolali Galang Donasi Pandemi COVID-19

Ragil Ajiyanto - detikNews
Kamis, 14 Mei 2020 03:02 WIB
Tangkapan layar pentas wayang climen Boyolali secara live streaming. Rabu (13/5/2020).
Tangkapan layar pentas wayang climen Boyolali secara live streaming. Rabu (13/5/2020). (Foto: Istimewa)
Boyolali -

Seorang dalang wayang kulit di Boyolali, Ki Gondo Wartoyo menggelar wayang climen untuk menggalang donasi peduli COVID-19. Pentas wayang itu disiarkan live streaming melalui channel YouTube dan Facebook.

Pentas wayang live streaming peduli COVID-19 itu sudah dilakukan dua kali. Pagelaran untuk menggalang donasi guna membantu mereka yang terdampak pandemi virus Corona ini akan dilanjutkan untuk yang ketiga kalinya.

"Saya menggalang dana sudah mulai tanggal 24 April 2020 lalu, dengan cara pagelaran wayang climen (minimalis). Yang mendalang saya, pengrawitnya cuma dua, yaitu kendang dan organ," kata Ki Gondo Wartoyo, saat dihubungi melalui telepon, Rabu (13/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ide untuk menggalang donasi dengan pagelaran wayang climen tersebut terinspirasi dari usulan atau aspirasi dari teman-temannya. Karena di masa pandemi COVID-19 ini tidak boleh menggelar pentas wayang secara komplit dan mengumpulkan banyak orang, sehingga dilakukan dengan terbatas.

Pentas tersebut dilakukan di ruang tamu rumahnya, Dukuh Bulu RT 04/03 Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, Boyolali. Yang terlibat pun tidak banyak, dan kemudian disiarkan secara langsung melalui channel YouTube dan Facebook miliknya, Dalange Wartoyo. Durasinya sekitar 2,5 jam.

ADVERTISEMENT

"Di ruang tertutup, di ruang tamu. Saya kunci semua kalau pas pagelaran, jadi tidak boleh lihat," ujarnya.

Menurut Wartoyo, dalam pentas pertama pada tanggal 24 April 2020 tersebut berhasil mengumpulkan dana Rp 12,5 juta. Pihaknya membentuk tim untuk mengurusi donasi tersebut, yakni dari penggemarnya yang tergabung dalam CSDW (Cinta Sejati Dalang Wartoyo).

"Alhamdulillah mendapatkan Rp 12,5 juta kemarin pertama kali. Masuk segitu, dari teman-teman Facebook, penggemar pada transfer. Yang mengurusi ada tim sendiri, jadi masuk ke rekening tim, bukan rekening saya," jelasnya.

Pentas kedua pada 26 April 2020, mendapatkan donasi Rp 11,5 juta. Sehingga total Rp 24 juta. Kemudian tambah lagi Rp 15 juta, sehingga hingga kini donasi sudah terkumpul sekitar Rp 39 juta. Donasi itu juga sudah langsung dibelanjakan sembako untuk membantu warga yang terdampak COVID-19.

"Pentas pertama itu sudah dibelanjakan semuanya dibelikan sembako. Kita bagikan yang pertama itu ke yatim piatu di berbagai wilayah, di dekatnya teman-teman komunitas. Di wilayah saya juga. Sampai habis uangnya," beber dia.

"Yang kedua (dibagikan) ke seniman. Ke tim saya, kru saya, jumlahnya 45 orang, sinden, niyaga (pengrawit/penabuh gamelan), sound system, dan lainnya sudah tercukupi dan bisa melebar ke teman-teman dalang, seniman lainnya. Bentuknya sembako semua," imbuh Wartoyo.

Wartoyo merencanakan lagi untuk pentas peduli COVID-19 yang ketiga kalinya. Rencananya digelar Kamis (14/5) malam dengan konsep yang sama. Namun, kata dia, pentas ketiga itu tak hanya diiringi dua pengrawit saja. Tetapi juga menghadirkan dua sinden agar penampilan wayang semakin menarik.

"Yang ini (ketiga) rencananya (bantuan) ke anggota Pepadi (Persatuan Pedalangan Indonesia) Boyolali, jumlahnya sekitar 57 orang. Juga teman-teman dalang di daerah lain yang membutuhkan, di Klaten, Wonogiri, Bantul yang kena dampak (COVID-19) ini. Yang jauh ada yang kita transfer Rp 200.000, Rp 150.000. Terus nanti juga ke seniman-seniman lainnya, rencananya ke sinden, penyanyi," kata Wartoyo.

Dia mengungkapkan kondisi seniman di masa pandemi Corona saat ini terbilang susah, karena sepinya tanggapan. Terlebih banyak seniman yang tidak memiliki pekerjaan sambilan.

"Banyak teman-teman seniman yang saat ini sangat-sangat membutuhkan. Ini banyak WA ke saya, yang intinya butuh bantuan. Alhamdulillah kita kondisikan, alhamdulillah kita siap. Harapan kami, sedikit bantuan ini bisa meringankan beban teman-teman seniman yang saat ini sangat-sangat kena dampak COVID-19. Saya bisa merasakan, kaya ngapa rasane lah. Kalau ra duwe dhuwit, ra duwe dhuwit tenan, arep mangan kerepotan (seperti apa rasanya. Kalau sedang tak ada uang, benar-benar tak ada uang, kerepotan untuk makan)," pungkasnya.

Selain mengumpulkan dana dari masyarakat, dalam pentas climen itu Wartoyo juga melakukan undian berhadiah wayang dan lelang wayang.

Halaman 2 dari 2
(rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads