Bantuan sosial tunai (BST) dari pemerintah pusat yang diberikan kepada warga terdampak pandemi Corona atau COVID-19 di Klaten mulai cair. Namun, di tingkat desa masih ditemukan penerima yang tidak tepat sasaran, mulai penerima rangkap hingga orang meningga yang tercatat menerima.
"Di desa saya ada satu keluarga yang dapat tiga orang. Ibunya, anaknya dan anak menantunya, bahkan suami istri dapat BST juga ada," kata Kades Sentono, Kecamatan Karangdowo, Mulyono kepada detikcom, Sabtu (9/5/2020).
Mulyono menyebut setelah BST itu cair pemerintah desa mendapatkan daftar 36 penerima. Dari daftar itu setelah dicek ternyata ada 18 orang yang rangkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang dobel 18 orang, tadi malam saya pilah dengan perangkat desa. Ada juga yang NIK-nya sudah tidak tinggal di desa saya dan kondisi ini tidak hanya satu desa," ungkap Mulyono.
Mulyono menyebut pihak desa masih memiliki tugas untuk memilah warga yang mendapatkan BST dari Kemensos, BLT provinsi, PKH, BPNT, APBD kabupaten dan lainnya. Dia menyayangkan data dari BST sudah membingungkan.
"Kami pilah tadi malam, kesel (lelah,red). Padahal itu dipilih untuk menentukan calon penerima yang akan dipihaki dengan dana desa," tuturnya.
Terpisah, Sekdes Towangsan, Kecamatan Gantiwarno Suryo Hadiyanto mengatakan ada 29 orang di desanya jumlah yang terdata menerima BST lewat bank, 93 orang melalui PT Pos. Pihaknya juga menemukan penerima BST yang rangkap.
"Ada yang suami istri semua dapat. Satu lewat rekening dan satu lewat pos, bahkan ada ASN juga dapat," ucap Suryo kepada detikcom.
Selama ini, kata Suryo, desa diminta mengusulkan data. Namun faktanya yang menentukan pusat sehingga jika ada kesalahan, justru desa yang terkena akibatnya.
"Nantinya jika begini yang disalahkan Kades. Padahal semua pusat yang menggunakan," terang Suryo.
Hal yang sama juga ditemukan di Desa/Kecamatan Ngawen, Klaten. Kades Ngawen Sofiq Ujianto menyebut banyak data bermasalah di daftar penerima BST di desanya.
"Banyak bermasalah. Ada yang satu rumah dapat dua, ada yang sudah pindah dapat dan ada satu orang sudah meninggal juga dapat," urai Sofiq.
Mensos: 2,6 Juta KK Non Jabodetabek Sudah Terima BLT Tunai: