Pencairan bantuan sosial tunai (BST) pandemi virus Corona bagi 36 ribu kepala keluarga (KK) di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah dilakukan secara bertahap. Bupati Rembang Abdul Hafidz meminta warga bersabar.
"Pendataan dari desa melalui relawan desa dan ditetapkan dibawa ke musyawarah desa. Setelah itu baru diangkat ke Dinas Sosial, baru setelah itu diangkat ke Kementerian Sosial. Jadi saya mohon untuk bersabar," kata Hafidz kepada wartawan, Jumat (8/5/2020).
Hari Kamis (7/5) kemarin, sebanyak 555 KK menerima pencairan bansos yang merupakan warga Desa Waru, Kecamatan kota Rembang. Bantuan yang diterima bervariasi, ada yang Rp 600 ribu selama kurun waktu 3 bulan, ada pula Rp 200 ribu selama 9 bulan. Proses pencairan bantuan per desa waktunya berbeda-beda, sesuai dengan giliran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keterlambatan pembagian BST ini bukan karena ketidakkonsistennya pemerintah tetapi karena perlunya pengaturan mekanisme penyaluran dan sinkronisasi pendataan," jelas Hafidz.
Hafidz pun berharap warga dapat memaklumi kondisi tersebut dan bersabar terkait interval waktu yang dirasa sudah cukup terlambat.
Sementara itu untuk pencairan bansos, lanjutnya, dapat dilakukan di kantor pos. Jika ada penerima yang dalam kondisi sakit, maka petugas yang akan mendatangi penerima bantuan di rumahnya.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Rembang, Sri Wahyuni menambahkan ada 36 ribu KK yang diusulkan oleh Pemkab Rembang.