Hingga saat ini jumlah pemudik yang tiba di Kudus, Jawa Tengah mencapai 1.183 orang. Jumlah ini dihitung sejak Kamis (26/3) lalu hingga hari ini.
"Kedatangan pemudik di Kudus sampai saat ini ada sebanyak 1.183 orang. Jumlah itu terhitung sejak 26 Maret 2020 lalu. Para pemudik yang terlanjur pulang ke Kudus langsung dilakukan isolasi di tempat karantina," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus Abdul Halil saat dihubungi detikcom, Selasa (5/5/2020).
Halil mengatakan pemudik yang datang ke Kudus itu langsung dikarantina. Pihak Pemkab sudah menyediakan tiga lokasi digunakan untuk tempat karantina, seperti di Rusunawa Kudus, Balai Diklat Menawan, dan Hotel Graha Muria.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemudik yang baru datang langsung dilakukan karantina. Mereka langsung dikarantina seperti di Rusunawa Bakalan Krapyak," ujarnya.
Sementara itu, kedatangan para pemudik ini menjadikan warga semakin waspada terkait virus Corona. Sebab, Kudus menjadi jalur lintas pantai utara (Pantura) yang kerap menjadi tempat transit para pemudik yang melintas.
"Yang perlu di hati-hati para pemudik, karena Kudus ini merupakan jalur pemudik. Terlebih disini merupakan jalur lintasan untuk transit para pemudik," ujar Mawahib Afkar Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah kepada wartawan disela-sela memberikan bantuan kepada warga terdampak virus Corona di Kudus.
Dia pun meminta para perantau agar menunda mudik di masa pandemi Corona. Mawahib kemudian menyingung soal tren kenaikan kasus virus Corona di Kudus selama dua hari belakangan ini.
"Kalau melihat grafik kasus Corona tanggal 5 Mei 2020 kemarin saya kira belum perlu karena PSBB ini harus punya wilayah satelit, misal Semarang. Di sana ini merupakan ibu kota. Di situ banyak orang menghasilkan hidup dari pabrik di sekitar Semarang, sedangkan Kudus ini kota lintasan," urainya.